Pangkalan Bun (Dayak News) – Pawai nasi adab dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) ke-65 kembali menjadi magnet bagi masyarakat. Puluhan ribu warga dari berbagai penjuru Kotawaringin Barat memadati Jalan P. Antasari, Pangkalan Bun, untuk menyaksikan pawai tahunan yang digelar Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat.
Antusiasme warga terlihat sejak pagi hari. Halimah, salah seorang warga Pangkalan Bun, mengatakan dirinya bersama dua anaknya sudah berada di Alun-Alun Istana Kuning sejak pukul 06.30 WIB untuk menantikan dimulainya pawai.
“Saya senang melihat pawai nasi adab ini. Setiap tahun saya pasti menonton, terutama untuk menyaksikan rombongan dari Kesultanan Kutaringin,” ujar Halimah.
Senada dengan Halimah, Sopiansyah, warga Kecamatan Kumai, mengaku sengaja datang lebih pagi untuk mendapatkan tempat terbaik.
“Saya bersama keluarga berangkat dari Kumai sejak pukul 06.00 WIB dan tiba di Pangkalan Bun sekitar pukul 06.30 WIB. Kami sengaja menunggu di depan Istana Kuning karena ingin melihat langsung Pangeran yang ikut pawai,” ujarnya dengan antusias.
Pawai nasi adab yang dimulai pukul 08.00 WIB dibuka secara resmi oleh Pj Bupati Kotawaringin Barat, Budi Santosa. Dalam sambutannya, Pj Bupati menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat yang begitu tinggi dalam menjaga dan merayakan budaya lokal.
Pawai ini semakin semarak dengan partisipasi ratusan juriat dan juriah Kesultanan Kutaringin, yang dipimpin langsung oleh Pangeran Arsyadinsyah selaku Menteri dalam Kesultanan Kutaringin. Rombongan tersebut menjadi salah satu daya tarik utama yang dinantikan masyarakat, terutama dengan tampilan adat dan tradisi khas yang ditunjukkan sepanjang pawai.
Tidak hanya itu, peserta pawai yang berasal dari enam kecamatan di Kotawaringin Barat turut meramaikan acara dengan berbagai penampilan budaya, kreasi seni, serta arakan nasi adab yang melambangkan rasa syukur dan kebersamaan.
Kemeriahan pawai nasi adab tahun ini menjadi bukti kuatnya kecintaan masyarakat Kobar terhadap budaya lokal dan sejarah yang diwariskan oleh leluhur mereka. Acara berjalan lancar dan tertib, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak.
Bagi masyarakat Kotawaringin Barat, pawai nasi adab bukan hanya tradisi tahunan, tetapi juga momentum untuk memperkuat jalinan kebersamaan serta melestarikan warisan budaya yang menjadi kebanggaan daerah.(GST).
