Pangkalan Bun (Dayak News) – Musim kemarau di Kalimantan Tengah, khususnya di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) diperkirakan berlangsung sekitar Juli hingga September 2021 mendatang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kobar Suyanto mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca yang diterima pihaknya dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak kemarau diperkirakan terjadi pada Agustus 2021.
Kondisi kemarau tersebut dinilai sangat rentan memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kobar. Sebagai antisipasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memutuskan memperpanjang status siaga darurat penanggulangan karhutla selama tiga bulan ke depan.
“Status Siaga Darurat Karhutla diperpanjang hingga 3 bulan ke depan. Itu hasil dari pembahasan rapat koordinasi,” kata Suyanto usai memimpin rapat koordinasi dengan DPRD, TNI, Polri, BPBD Kobar, Manggala Agni, BMKG dan lainnya di Aula Pemkab Kobar, baru-baru ini.
Status Siaga Darurat Karhutla di Kobar sendiri telah dilakukan mulai 26 Februari 2021 berdasakan surat keputusan Bupati Kobar. Langkah ini merupakan upaya antisipasi mencegah semakin bertambahnya permasalahahan, terutama dalam segi kesehatan masyarakat luas.
“Kita tahu bersama bahwa Pandemi Covid-19 masih belum berlalu. Bila bencana karhutla tidak tertangani dan menyebabkan bencana kabut asap, bisa dipastikan bakal berdampak luas pada kesehatan masyarakat, khususnya penyakit saluran pernapasan,” terang Sekda. Ditambahkannya, di Kobar terdapat beberapa kecamatan yang wilayahnya tergolong rawan potensi karhutla. Di antaranya, Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam), Kecamatan Arut Selatan (Arsel) dan Kecamatan Kumai.
“Titik-titik rawan karhutla di wilayah tersebut juga sudah dipetakan agar menjadi fokus utama patroli pencegahan bencana karhutla,” tandasnya. (Sar)