Pangkalan Bun (Dayak News) – Forkopimcam Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat, segera mengambil tindakan cepat terkait viralnya video yang memperlihatkan penolakan warga terhadap kehadiran Kepala Desa (Kades) Runtu, Juhlian Syahri, yang beredar di media sosial pada Senin 2 September 2024
Dalam konferensi pers, Camat Arsel, Indra Wardana, melalui Sekcam Arsel, yang didampingi oleh Kapolsek dan Danramil Arsel, menyampaikan bahwa mereka telah mengetahui peristiwa ini melalui video yang beredar. Video tersebut menunjukkan sejumlah warga Desa Runtu menolak kehadiran Kades Juhlian Syahri yang baru saja kembali setelah menyelesaikan masa hukuman.
“Memang ada penolakan dari warga Desa Runtu terkait kehadiran beliau (Kades Juhlian Syahri) untuk berkantor kembali setelah ia bebas dari masa hukuman,” ujar Sekcam Arsel.
Untuk meredam situasi dan menghindari konflik yang lebih besar, Camat Arsel berencana memanggil Juhlian Syahri ke Kantor Kecamatan Arsel pada Selasa, 3 September 2024. Pertemuan ini juga akan dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam), termasuk Danramil dan Kapolsek, untuk membahas langkah-langkah selanjutnya terkait polemik yang sedang berlangsung.
Secara terpisah, Kapolres Kotawaringin Barat, AKBP Yusfandi Usman, S.I.K., M.I.K., mengimbau kepada seluruh warga, khususnya di Desa Runtu, agar tidak terpancing dan terprovokasi oleh berita yang beredar. Kapolres mengingatkan pentingnya menjaga kondusifitas dan menghindari tindakan yang dapat merugikan diri sendiri maupun masyarakat luas, termasuk merusak aset yang ada di desa.
Dengan langkah-langkah antisipatif yang diambil oleh Forkopimcam Arsel, diharapkan situasi di Desa Runtu dapat tetap terkendali dan tidak berkembang menjadi konflik yang lebih besar.(GST).
