Pangkalan Bun (Dayak News) – Proyek rekonstruksi jalan di Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, memicu kekhawatiran warga setempat karena dinilai berisiko merusak infrastruktur yang baru saja diperbaiki, Minggu 20 Otober 2024.
Proyek yang dikerjakan oleh CV. SRD dengan nilai kontrak sebesar Rp191.900.000 ini melibatkan penggalian parit di sepanjang Jalan Gusti Ahmad Yusuf, Kelurahan Baru. Ketua RT 26, Zulkipli, mengungkapkan kekhawatirannya terkait posisi parit yang lebih tinggi daripada badan jalan.
Hal tersebut, menurutnya, berpotensi menyebabkan genangan air saat hujan dan merusak lapisan aspal baru.
“Kalau hujan, air bisa meluap ke badan jalan dan merusak aspal yang baru diperbaiki,” kata Zulkipli saat ditemui di lokasi proyek.
Selain masalah drainase, ia juga mengkritisi penggunaan alat berat yang tidak dilengkapi papan pelindung saat melintas di atas aspal, sehingga dikhawatirkan mempercepat kerusakan jalan.
Zulkipli menyayangkan tidak adanya koordinasi antara pelaksana proyek dan warga sebelum pengerjaan dimulai. “Harusnya ada komunikasi dengan warga, supaya bisa dicegah dampak buruknya,” ujarnya.
Warga berharap pemerintah daerah dan pihak pelaksana segera merespons keluhan ini agar kualitas jalan tetap terjaga dan kerusakan lebih lanjut dapat dihindari.
Mereka menegaskan bahwa proyek semacam ini penting untuk meningkatkan infrastruktur wilayah, tetapi proses pengerjaannya harus memperhatikan dampak terhadap lingkungan dan infrastruktur yang sudah ada. (GST).