WARGA RT.11 KELURAHAN BARU LAKSANAKAN FOGGING CEGAH PENYEBARAN VIRUS DBD

oleh -
oleh
WARGA RT.11 KELURAHAN BARU LAKSANAKAN FOGGING CEGAH PENYEBARAN VIRUS DBD 1
Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Puskesmas Natai Pelingkau dan Ketua RT.11 Kelurahan Baru melakukan penyemprotan cairan insektisida melalui metode pengasapan (FOGGING).

Pangkalan Bun (Dayak News) – Dinas Kesehatan Kabupaten Kotawaringin Barat melalui Puskesmas Natai Pelingkau dan Ketua RT.11 Kelurahan Baru melakukan penyemprotan cairan insektisida melalui metode pengasapan ( FOGGING ) yang dilaksanakan di wilayah RT.11 Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, pada Sabtu (22/07/2023) pukul 16.00 – 17.00 WIB.

Kegiatan ini dilakukan menyusul adanya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dialami oleh warga RT.11 Kelurahan Baru sehingga kegiatan ini menyasar kepada lingkungan disekitar tempat tinggal warga yang terkena virus DBD.

WARGA RT.11 KELURAHAN BARU LAKSANAKAN FOGGING CEGAH PENYEBARAN VIRUS DBD 2

Melalui wawancara langsung wartawan Dayak News KOBAR bersama Ketua RT.11 Kelurahan Baru Siti Zubaidah atau yang biasa akrab disapa Acil Idah menyampaikan “Ada 2 orang warga RT.11 yang positif terjangkit virus DBD yang keduanya adalah anak-anak pada usia prasekolah dan anak dengan status pelajar Sekolah Dasar yang Alhamdulillah sudah sembuh semua setelah mendapatkan perawatan medis di RSUD Sultan Imanuddin kemaren.

Sehingga saya pribadi sebagai seorang Ketua RT dan juga seorang Ibu mengambil langkah bersama petugas kesehatan terdekat yaitu dari Puskesmas Natai Pelingkau karena kami berada di kelurahan Baru dalam cangkupan wilayah kerjanya untuk melakukan kegiatan pengasapan (FOGGING) disekitar lingkungan Rumah mereka pada sore hari ini,”Ungkap Acil Idah.

Pada musim hujan seperti saat ini, Nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus DBD berpotensi berkembang biak.

Upaya konvensional yang digaungkan selama ini yaitu 3M dan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) masih belum efektif dilakukan dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam memperhatikan lingkungan sekitar.

Sehingga untuk memaksimalkan kegiatan pencegahan penyebaran virus DBD ini, maka Dinas Kesehatan melalui Puskesmasnya harus mengambil rencana tindak lanjut diantaranya mengoptimalkan kembali Pokjanal Desa atau Kelurahan melalui program Gertak PSN dan Abatisasi Massal, memperbanyak Jumantik disetiap Desa serta melakukan penyemprotan ULV sebelum masa penularan.

Sehingga metode Pengasapan (FOGGING) menjadi langkah terakhir yang dilakukan apabila terdapat kasus DBD. (FIT/SBN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.