Sampit (Dayak News) – Pembinaan kemandirian di Lapas Kelas IIB Sampit kali ini berfokus pada pengolahan tempe, keterampilan yang diharapkan membantu Warga Binaan membangun hidup lebih mandiri setelah kembali ke masyarakat. Sabtu, (07/12/24).
Kalapas Sampit, Meldy Putera, menekankan pentingnya program ini. Dimana Pihaknya ingin warga Binaan dapat memiliki keahlian yang berguna untuk masa depan warga binaan kedepannya saat sudah menjalani kehidupan bermasyarakat.
HD, salah seorang Warga Binaan yang mengikuti pelatihan ini, merasa sangat terbantu dengan adanya pembinaan kemandirian tersebut.
“Sejak ikut pembinaan, saya merasa lebih punya arah dalam hidup. Tempe bukan hanya soal makanan, tapi simbol kemandirian bagi saya. dan Keterampilan baru ini memberinya rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi masa depan.” ucap HD.
Tentu, proses pembelajaran tidak selalu mudah. Tantangan seperti menjaga suhu fermentasi tempe kadang membuat mereka merasa kesulitan.
Namun, Kasubsi Kegiatan Kerja, Ahmad Syafiuddin, mengungkapkan bahwa pihaknya terus memberi dukungan agar warga binaan bisa mencapai hasil yang maksimal, meskipun ada rintangan.
“Dengan kesabaran dan tekad, para WBP mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan.” Ucap Syafiuddin.
Setelah beberapa sesi, para Warga Binaan merasa perubahan positif dalam diri mereka. “Saya merasa lebih siap menghadapi hidup setelah ini,” ujar HD dengan penuh harapan.
Kalapas Meldy Putera pun menutup kegiatan dengan memberi pesan untuk langkah pertama untuk masa depan yang lebih baik, dan kami akan selalu mendukung warga binaan berproses melalui Program Pembinaan Kemandirian. (Ist/AJn)
