Jakarta (Dayak News) – Presiden Joko Widodo mengatakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/RAPBN 2024 didesain guna mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Namun menurut Jokowi perlu diperhatikan beberapa potensi tantangan perekonomian di tahun 2024, diantaranya gejolak perekonomian Cina, dampak Pemilihan Umum atau Pemilu terhadap investasi dan konsumsi masyarakat, hingga tekanan inflasi.
Menanggapi hal itu, Anggota Banggar DPR RI Mukhtarudin Jum’at (18/8) berharap pemerintah untuk berkomitmen dalam melakukan berbagai upaya transformasi ekonomi di tahun 2024 mendatang.
Artinya, kata Mukharudin, mantan aktivis HMI itu, pemerintah dalam hal ini harus mempersiapkan strategi jangka pendek dan strategi jangka menengah yang ditujukan untuk penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, pengendalian inflasi dan peningkatan investasi.
“Kita harus mewujudkan sumber daya manusia unggul yang produktif, inovatif, sejahtera, dan berdaya saing,” imbuh Mukhtarudin.
Selain itu, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini juga mengatakan bahwa pemerintah mestinya memetakan potensi persoalan-persoalan yang dapat menyebabkan terhambatnya tujuan dan target dari RAPBN 2024 tersebut.
“Dalam artian menyesuaikan RAPBN 2024 agar strategi dan realisasi anggaran dapat mengarah pada pemulihan ekonomi nasional,” tandas Mukhtarudin.
Kendati demikian, Anggota Komisi VII DPR ini mendukung RAPBN 2024 yang dapat menjawab tantangan dan percepatan ekonomi masa depan.
“Sehingga agenda kesejahteraan masyarakat, pembangunan nasional, percepatan transformasi ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, inklusif, serta berkelanjutan dapat tercapai,” pungkas Mukhtarudi, mengakhiri bincangnya dengan sejumlah awak media. (Ist)