Medan (Dayak News) – Saya menjadi Kades sudah 8 tahun, berarti jalan 2 Periode menjalani Kontestasi Pemilihan Kades dan menang di Periode pertama mulai tahun 2016-2022, setelah itu karena Masyarakat masih percaya sama saya, maka saya bermain Kontestasi periode kedua dan menang pada tahun 2023-2029 menjadi Kades lagi.
Dan Alhamdulillah masyarakat masih percaya sama saya, berkat waktu Periode pertama saya sudah menjalani Program Pemerintah, yaitu urusan warga.
Jadi ketika Warga kita mau jumpa dengan Kadesnya dimanapun berada, kita sebagai Kades jangan mempersulitnya.
Apalagi bantuannya itu adalah ketika warga sakit, cepat kita tanggapi, walaupun saya lagi rapat, lagi ke lapangan atau ke Dusun-dusun, ketika jumpa “Langsung Kita Teken Suratnya”.
Dan stempel tetap saya bawa, karena stempel ini sangatlah penting Sebagai sah surat tersebut. Jadi kita harus selalu jemput bola untuk mengayomi masyarakat Marindal 1 berjumlah 38.000, dari 12 Dusun. Hal tersebut diungkapkan Kades Marindal 1 Ir Ardianto di Kantornya jalan Kebun Kopi. Senin (23/10/2023).
Lanjut Ardianto bahwa kita ini harus selalu dekat dengan Masyarakat atau Warga, karena masyarakat ini kita harus “Cepat, Tepat dan Jangan Bayar”. Karena ada dalam filosofi kerja saya “Kalau Bisa Dipercepat, Untuk Apa Kita Persulit”.
Disinilah Periode kedua saya menang kembali dalam Kampanyenya menjadi Kepala Desa. Karena Program itu selalu banyak dipikiran saya, saya selalu melaksanakan Pelatihan Pendidikan, Penjahitan dan Perbengkelan, dan Usaha Kecil juga serta juga saya pernah melakukan Pembinaan Remaja Mesjid Se-Desa Marindal 1.
Lanjut Ardianto untuk BLT juga tidak masalah di Desa Marindal 1, semua lancar dibagikan Masyarakat, tapi untuk Desa Marindal 1 ada Perioritasnya, yaitu ketika masyarakat ini sakit akut atau berkepanjangan, jika ada masyarakat yang miskin, harus kita kaji lebih dalam.
Takutnya sudah diberikan anaknya, lalu Bapaknya hasil uang BLT dibelikan Togel atau Mabuk atau kasih bintik mudanya.
Makanya harus kita data kembali, kecuali orang tuanya miskin dan anak-anaknya miskin, ataupun orang tua gak dibagi rezekinya sama anaknya, ataupun orang tua gak punya anak, itulah tanggungan Kepala Desa.
Kemarin BLT yang kami salurkan sekitar 800 KK baru turun menjadi 180 KK yang Sakit Akut, tapi Alhamdulillah berkat Allah SWT, maka masyarakat tersebut tidak ambil BLT lagi, dan ada 39 KK yang sudah tidak ambil BLT lagi, tinggal 141 KK yang ambil BLT.
Lanjut Ardianto selain kita membantu tentang BLT, kita juga pernah melaksanakan Pasar Murah, kemarin kalau tidak salah habis hari Kemerdekaan kita buat pasar murah Sembako, harga di bawah harga pasar. Begitu juga Infrastruktur sudah saya lakukan, diantaranya 7 Gang sudah kami bangun tinggal 8 Gang lagi jalan akan kami bangun.
Karena di jalan Pelajar itu ada 15 jalan yang belum diaspal atau di Paviling Block atau di Rendemix. Kalau keseluruhan ada di Desa Marindal ini ada 300 gang.
Makanya akan kita kebut di akhir Periode saya ini tinggal 30% lagi, berarti tinggal 90 Gang lagi yang masih tertinggal, jadi 210 Gang akan kita bangun dengan Rapi dan Baik. Dan terima kasih juga kita kepada pihak Perkim dan PU serta Pihak ketiga yaitu Perusahaan.
Ditanya Jurnalis bahwa Pak Kades selalu dekat dengan Masyarakat apalagi para Wartawan. Boleh tau Bumbu rahasianya. Ardianto mengatakan bahwa Kepala Desa dan para Jurnalis merupakan Mitra Kerja yang baik dan mempunyai Entitas yang Luar Biasa.
Semua itu prinsipnya semua cari makan dan untuk kebutuhan sekolah anak. Dan selagi kita tidak merugikan orang lain, kita jangan takut.
Kalau sudah tidak saling merugikan, tidak ada kendala dalam menjalani Persahabatan itu. Mari kita mengedepankan “Simbiosis Mutualis”.
Dari pada para Jurnalis datang kita lari atau berondok (Sembunyi Red-), untuk apa kita bermain Film India, capek kita berperan Drama seperti itu. Ditanya ada Pak Kades, keluar dari pintu belakang, lari sana lari sini. Lebih bagus kita jumpai dan terus terang aja apa adanya.
Lanjut Ardianto bahwa hidup ini harus jujur, baik sama orang, janganlah pelit, dan janganlah kita suka bohong.
Terus terang ada juga salah satu kawan Media dia sakit parah, tiap bulan kita bantu, kita suruh keluarganya datang jumpai saya. Karena Rezeki itu milik Allah, uang itu tidak usah dipikirin dan dikejar kali, pusing dan capek ngejarnya.
Kalau ada rezeki kita bagi, tapi janganlah pulak terus-terusan bohong sama kawan Media kosong. Semakin jauh itu rezeki kita, kita sisihkanlah rezeki kita untuk orang, itulah namanya Terima Kasih, artinya sudah kita Terima lalu kita Kasih kembali.
Ditanya Jurnalis lagi, Apa harapan Pak Kades dengan para Kawan Jurnalis, agar lebih giat lagi bekerja. Ardianto mengatakan agar para Jurnalis meningkatkan Kinerjanya, janganlah kita selalu tangan dibawah, tapi harus tangan diatas, artinya kita juga membantu pihak Kepala Desa dalam hal liputan.
Sehingga Program Desa pun terbantu, kalau ada satu masalah, datanglah ke Kades tersebut, kasihlah masukan. Seperti jalan rusak, warga belum dapat bantuan ataupun warga sakit parah.
Ditanya Jurnalis lagi, ketika Pak Kades diberitahu, apakah Pak Kades akan datang jemput bola, Ardianto mengatakan akan kita cek terlebih dahulu kelapangan.
Ternyata kerja kita jelek langsung diberitakan, baik melalui FB maupun Media Online, kita jangan marah-marah, santai aja gak usah grasak-grusuk.
Kita bilang aja Ya syukur ada yang bantu. Yang penting masalahnya jangan terlalu besar, yaitu banjirnya jangan sampai tinggi airnya, dah jelas saya membantu sembako. Satu Paket sudah jelas Rp 250.000. Tapi kalau airnya masih rendah, masih aman.
Makanya kalau dah hujan lebat dan angin kencang, jantung itu berdebar aja, saya berdoa jangan sampai kena warga saya Ya Allah, dan saya doa-doa aja supaya gak banjir juga.
Makanya tidak enak jadi Kepala Desa, tidur pun susah. Karena pikiran orang enak jadi Kepala Desa. Kalau dari jauh memang banyak yang simpang siur bahasanya, kalau dah jadi Kepala Desa, baru tahu seperti ini kerjaannya.
Kita harus bangun jam berapa aja jika dibutuhkan. Makanya kita Kalau memang benar-benar menghayati Pekerjaan Kepala Desa. Kalau Kita Kepala Desa ya benar dan sungguh-sungguh, maka kita Tidur Aja Susah.
Tapi kalau Kepala Desa yang tidak benar, terserah mau apa warganya, dia cuek. Masih ” Surrrr” juga main judi dan minum tuak.
Ditanya Jurnalis lagi jika terjadi bencana banjir, apakah masyarakat Marindal 1 mau membantu, syukurnya warga kita di Desa Marindal 1 ini bisa kerjasama karena segala urusan saya “Cepat, Tepat dan Gratis”.
Makanya warga ringan tangan kepada saya Kadesnya, segala kebutuhan yang dibutuhkan, warga Marindal 1 langsung cepat bantunya.
Ditanya Jurnalis lagi, apakah Pak Kades akan menjadi Kontestasi Pilkades akan ikut kembali. Dengan senyum manis Pak Kades mengatakan, kita lihat nanti Pak Wartawan, jika sehat dan semua mendukung, maka kita coba. Mudah-mudahan berkat doa kita semua. Karena sekarang menjadi Kepala Desa agak diperketat aturannya. Karena sekarang sistem perangkingan dalam umur kita.(Said Kamal Dewa S.Sos)