Medan (Dayak News) – Sistem keluarga ini didukung oleh semangat kepentingan bersama dan harta benda keluarga merupakan milik bersama. Perpaduan keluarga dipelihara dengan nilai kasih sayang yang murni dan kepentingan setiap anggota keluarga. Umumnya sebuah pernikahan diatur oleh orangtua, juga jodoh bagi anggota keluarga dipilih oleh mereka. Permasalahannya adalah masih ada pernikahan yang tidak berdasarkan percintaan yang direstui oleh keluarga . Dalam pernikahan ini, saran dari orang tua dapat dimanfaatkan terutama jika terjadi perselisihan antara anggota keluarga. Hal tersebut diungkapkan Ketua PHDI Sumut Surya saat acara di Kuil mariaman Medan.
Lanjut Surya bahwa di Hindu-Tamil di Kota Medan ini sangatlah kaya, kaya akan Etnis, kaya akan tradisi dan kaya akan Budaya dan kaya akan Adat. Walaupun semakin lama akan kemajuan Modern dimana kegiatan etnik Tamil dalam pelaksanaan upacara-upacara sepanjang lingkup hidup sudah bergeser nilai dari aslinya.
Sebagai contoh dapat dilihat Upacara tersebut biasanya berhubungan dengan tingkat kedudukan seseorang dalam masyarakat. Upacara tersebut pada dasarnya berfungsi untuk memaparkan sistem atau tataran yang ada pengetahuan lokal etnik Tamil yang didasarkan pada nilai-nilai ajaran Hindu dan budaya Tamil.
Lanjut Surya adanya suatu kebiasaan yang dilakukan para leluhur dengan menempatkan si pengantin dan kerabat dekat para undangan lainnya pada tikar. Dan saat acara makan mereka menggunakan daun pisang bukanlah piring seperti yang zaman sekarang dipergunakan. Menurut generasi Tamil sekarang ini sudah tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman. Sekarang segalanya sudah serba praktis dengan konsep pernikahan yang menyediakan pelaminan dan berhadap-hadapan dengan tamu dengan makanan yang sudah dipersiapkan sehingga tidak perlu repot lagin untuk menyediakan daun pisang dan tikar.
Tapi bagi kita Umat Hindu yang masih cinta akan tradisi budaya dan Adat,masih kita makan dengan memakai Daun Pisang, dan kita harus tau juga ada makan memakai daun pisang, yaitu batang daun pisangnya menghadap ke kanan, karena makan dengan daun pisang mempunyai makna tersendiri, dan membawa berkah.
Dan ada artinya, jika kita siap makan di tutup daun pisang keluar, maka itu berarti kita merayakan pernikahan dengan suka cita dan membawa keberkatan, akan tetapi ketika kita makan memakai daun pisang, setelah selesai makan, maka ditutupnya dari dalam, supaya bisa tidak diajak kita sama yang meninggal.
Ditanya Dayak News bagaimana jika kita sudah selesai makan, apakah kita boleh tambah kembali nasinya, dan apakah siap makan apakah kita boleh istirahat untuk merokok.
Surya mengatakan bahwa kita boleh tambah makan, asalkan mampu isi perut kita, tapi kalau untuk siap makan tidak boleh lama-lama kita duduk, apalagi kita merokok, karena masih banyak yang mau makan, karena terkadang undangan sampai ribuan orang, jadi harus mengantri kita makan.
Ditanya Dayak News, biasanya kita melihat pernikahan ditempat lain, untuk kita masukkan Amplop hanya satu tempat, kenapa di tradisi Tamil tempat untuk memasukkan amplop di pisah 2, yaitu tempat masukkan Amplop sebelah kiri Laki-laki dan sebelah kanan perempuan.
Surya mengatakan emang tradisi kita dari dulu seperti, usai pesta dan melakukan pembongkaran tempatnya, maka masing-masing tempat uangnya milik masing-masing, jadi kalau Pengantin Pria punya keluarga, yang diundang khusus keluarga Pria, begitu juga sebaliknya Pengantin Wanitanya juga punya keluarga atau kolega, ya khusus untuk Wanita.
Lanjut Surya agar Pengantin Supaya hidupnya di berikan keberkahan dan supaya langgeng, hidupnya bahagia, dan kehidupannya lebih baik lagi, dan menjaga persaudaraan, diantara keluarga Wanita dan Pria, dan juga bisa cepat mendapatkan keturunan yang bisa membawa generasi penerus yang baik, dan anaknya patuh sama orang tuanya.
Ditanya Dayak News lagi apakah tradisi di Perkawinan adat Hindu harus ada perjodohan keluarga oleh orang tua.
Surya mengatakan bahwa di adat Hindu yang namanya di jodohkan itu sudah pasti, apa pun Suku dan Agamanya, mungkin para Orang Tua pasti menjodohkan sesama Keturunan, karena tradisi kita di Hindu biasanya Pernikahan itu sesama Hindu,agar keturunan Hindu tidaklah hilang, dan Masyarakat Hindu semakin bertambah, tapi kalau untuk orang tua Modern itu jarang saling menjodohkan, mereka melepaskan kemauan si anak, karena biasanya orang tua itu melihat kebahagiaan anaknya, apakah anaknya bahagia dan anaknya nyaman, maka Orang Tua tersebut bahagia juga, akan tetapi itukan masalah cinta, kita tidak bisa menjodohkan si anak kalau urusan.(Said Kamal Al-Habsy “Dewak” S.Sos)