PRESIDEN JOKOWI: JAGA DISTRIBUSI DAN HARGA PANGAN STABIL

oleh -
PRESIDEN JOKOWI: JAGA DISTRIBUSI DAN HARGA PANGAN STABIL 1

Jakarta (Dayak News) – Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi (TPI) Nasional secara resmi dibuka oleh Presiden RI, H. Joko Widodo, melalui daring, Rabu pagi (25/8). Hadir mendampingi Presiden pada kegiatan ini Menteri Koordinator Perekonomian Erlangga Hartarto, Gubernur Bank Indonesia, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pusat.

Seperti yang kita ketahui, Tim Pengendali Inflasi (TPI) merupakan organ sinergi antara beberapa instansi dan pengampu kebijakan di dalam mengendalikan laju inflasi yaitu cermin pemenuhan barang kebutuhan masyarakat berbanding tingkat harga permintaan. Untuk itu dibentuk di semua daerah provinsi, kabupaten dan kota Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk melakukan tugas koordinasi dan penanganan laju inflasi di setiap daerah sehingga angka inflasi tetap rendah dan terjaga.

Hadir memberikan sambutan dan laporan pada pembukaan Rakor TPI ini, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, yang melaporkan bahwa tingkat inflasi year on year pada semester I 2021 telah mencapai 1,52 persen (rendah) di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini jauh di bawah prediksi semula 3,0 persen.

Sementara itu dalam arahan Presiden Jokowi, secara khusus disebutkan bahwa kunci penting dalam menggerakkan ekonomi nasional adalah kestabilan produksi bahan pangan dan gerak distribusinya untuk bisa sampai kepada masyarakat dengan harga yang terjangkau. Presiden juga mengapresiasi laju inflasi rendah yang dicapai 1,52 persen (yoy) itu dibarengi dengan memelihara pula tingkat daya beli masyarakat. Sebab inflasi yang rendah itu pun bisa juga mencerminkan rendahnya daya beli di masyarakat. Hal itu yang harus benar-benar kita waspadai, tegas sang kepala negara.

PRESIDEN JOKOWI: JAGA DISTRIBUSI DAN HARGA PANGAN STABIL 2

Presiden juga menegaskan agar para petani dan nelayan didukung sepenuhnya melalui insentif kredit usaha pertanian, yang menyumbang ekspor 2020 sebesar 1,95 miliar dollar AS, dengan penyaluran kredit usaha dan permesinan penggilingan padi. Ia menyebutkan agar nilai insentif Rp70 Triliun untuk usaha sektor pertanian yang dianggarkan untuk tahun anggaran 2021 itu benar-benar disalurkan dan bisa mendukung kegiatan para petani dan nelayan di seluruh Indonesia. Terutama dari segi pemanfaatan teknologi digitalisasi yang menjadi tema Rakor kali ini.

BACA JUGA :  MUKHTARUDIN: IDUL FITRI 1444 HIJRAH MOMENTUM PERKUAT IKATAN KEBANGSAAN ANTAR ANAK BANGSA

Total anggaran untuk usaha pertanian pada APBN 2021 adalah Rp253 Triliun.

Pada acara pembukaan Rakor ini pula dilaporkan sejumlah TPID di provinsi, kabupaten dan kota yang berprestasi dan terbaik secara nasional. Antara lain untuk regional Kalimantan diperoleh oleh TPID-TPID Kabupaten Kutai Barat, Kota Samarinda, dan Provinsi Kalimantan Barat. (CPS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.