Promosi Judi Online di Livestreaming Marak, Ini tanggapan Google Indonesia

oleh -
oleh
Promosi Judi Online di Livestreaming Marak, Ini tanggapan Google Indonesia 1
Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan.

Palangka Raya (Dayak News) – Induk perusahaan YouTube, Google mengaku tak bisa langsung menurunkan konten live streaming yang di dalamnya diduga ada promosi judi online berkedok donasi atau saweran kepada para Livestreamer yang berada di platform mereka.

Diketahui belakangan ini ada fenomena dimana situs situs judi online mempromosikan situsnya melalui fitur donasi yang ada di kebanyakan Livestream channel YouTube. Dalam riset yang dilakukan Tim Dayak News, Kebanyakan oknum dari situs judi online ini beraksi di channel YouTube yang sedang bermain game atau dalam section Gaming di YouTube.

Biasanya mereka (oknum situs judi online) mengirimkan donasi besar kepada Livestreamer yang tengah bermain game. Dan mereka membuat nama pengirim donasinya dengan nama situs mereka contohnya adalah RajaUang899

Dengan begitu mereka mendapatkan publikasi gratis dari Livestreamer yang menyebutkan nama mereka. Bukan tanpa sasaran jelas, mereka melakukan hal ini adalah untuk mengincar demografi yang ada di Livestream game tersebut, yang kebanyakan adalah anak muda untuk mencoba bermain judi online.

Kembali ke Bahasan Google, Communication Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan mengatakan pihaknya tak memantau satu per satu siaran streaming yang ada di platform YouTube, jadi semua aksi minor seperti donasi/saweran oleh oknum situs Judol (Judi Online) tidak bisa terus terpantau.

Felicia mengatakan bahwa pihaknya baru bisa mengambil tindakan konkret ketika Livestream sudah berakhir dan mereka bisa men-take down video yang bersangkutan karena disinyalir ada promosi judi online didalamnya.

“Ketika selesai live streaming kita gabisa pantau satu satu karena mereka banyak dan ini bukan pekerjaan satu orang di satu streamer aja tentang hal ini, ini masalahnya oknumnya banyak dan nyebar-nyebar. kita baru bisa ambil tindakan ketika Livestream itu sudah di-upload di VOD (video on demand), setelah masuk VOD itu baru bisa kita review dan cek isi keseluruhannya, kalo semisal ada muatan yang tidak baik atau berbau promosi begituan, baru kita bisa ambil tindakan dengan full takedown video yang bersangkutan.” kata Felicia di Jakarta, Jumat (13/10). (San)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.