AJANG PEMBUKTIAN HERD IMMUNITY…

oleh -
oleh
AJANG PEMBUKTIAN HERD IMMUNITY… 1

Palangka Raya (Dayak News) – Pandemi Covid yang mendunia sungguh suatu tantangan global. Betapa tidak, berbagai agenda tingkat benua harus dijadwalkan ulang, termasuk turnamen sebesar Euro 2020 yang mundur satu tahun. Kalender olahraga yang populer ini pun harus dijadwalkan ulang guna mencegah penyebaran infeksi virus dalam penumpukan massa.

Sepakbola adalah raksasa industri di Eropa. Perputaran uang akibat bergulirnya kompetisi dan turnamen bisa mencapai miliaran dollar dalam satu tahun. Hal inilah yang menjadi pemikiran para petinggi organisasi Federasi Sepakbola Eropa UEFA. Tanpa kompetisi dan turnamen yang rutin sesuai jadwal maka akan banyak mempengaruhi nasib para pekerja dan perolehan profit dari bisnis olahraga paling menghibur sejagad ini.

Program vaksinasi yang sedang gencar dilakukan oleh negara-negara Eropa harus bisa dibuktikan, sudah sejauh mana bisa menekan bahkan menghentikan penyebaran virus Corona. Herd Immunity yang digadang-gadang itu harus bisa teruji justru dengan tetap menyelenggarakan turnamen bergengsi Euro 2021 ini. Walaupun panitia sudah jauh-jauh hari membatasi kapasitas stadion-stadion yang jadi venue. Paling banyak hanya separuh dari kapasitas penuh stadion yang boleh terisi.

Apakah turnamen sekelas Euro ini kurang greget karena jumlah penonton pandangan mata tidak spektakuler? Bagi pecinta sepakbola tentunya menonton siaran langsung TV masih bisa dilakukan. Tetapi bagi para pendukung yang jadi masalah. Mereka harus berebut untuk mendapatkan jatah kursi stadion yang terbatas.

Kita di Indonesia suka tak suka sangat dipengaruhi oleh hiburan nonton siaran langsung bola dari Eropa ini. Baik itu turnamen antar klub maupun antar negara. Euro masih menjadi acara yang ditunggu oleh publik pecinta bola tanah air.

Kita harus belajar dari UEFA dari turnamen empat tahunan ini. Tentang bagaimana mereka bisa menyelenggarakan turnamen besar dengan segala kerumitan tetapi sembari menjaga jangan sampai program kekebalan fisik ratusan juta warga benua biru itu terusik bahkan demi menghindari akibat yang jauh lebih parah dari awal masa pandemi ini di tahun 2020 lalu. (CPS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.