DUEL INGGRIS KONTRA JERMAN DI WEMBLEY PENUH EMOSI

oleh -
oleh
DUEL INGGRIS KONTRA JERMAN DI WEMBLEY PENUH EMOSI 1

Palangka Raya (Dayak News)-Fase 16 besar Euro 2020 sebentar lagi akan memasuki partai-partai menentukan sistem gugur atau knock out.

Terdapat setidaknya empat partai pertemuan yang diyakini merupakan partai final yang kepagian. Misalnya saja perjumpaan antara Belgia versus Portugal dan Inggris kontra Jerman.

Selain itu akan ada duel panas antara Belanda versus Republik Ceko dan dua tim berbeda gaya Spanyol kontra Kroasia.

Lebih dari semuanya, maka duel panas antara Inggris melawan Jerman yang akan jumpa di Stadion Wembley London, Selasa dini hari (29/6) adalah partai yang dianggap paling ditunggu oleh publik bola dunia.

Betapa tidak, inilah perjumpaan keduanya untuk ke-37 kalinya di ajang resmi. Sejauh ini Inggris masih mengungguli Jerman dengan satu kali kemenangan. Rekor pertemuan mereka 16 kali Inggris menang, 5 kali imbang dan 15 kali kalah dari Jerman.

Terakhir kali di ajang resmi, Inggris dipermalukan Jerman yang ketika itu masih disebut Jerman Barat, di partai semifinal Piala Dunia 1990 melalui adu penalti. Kedua tim hingga 120 menit bertahan imbang 1-1.

Duel yang sangat klasik, antara kedua tim Eropa ini terjadi di partai final Piala Dunia 1966, yang bertempat di Stadion Wembley London, tanggal 30 Juli.

Pasalnya, itulah dominasi terakhir Inggris atas sepakbola Jerman Barat, karena setelah partai final itu, Inggris tidak lagi mengalahkan Jerman di level resmi.

Justru di stadion yang sama inilah pertemuan ke-37 kalinya antara Inggris dan Jerman terjadi. Seolah-olah inilah kesempatan pembuktian antara dua kekuatan sepakbola modern di dunia ini, siapa sesungguhnya pemegang titel kampiun Eropa dan dunia.

BACA JUGA :  PEMKAB GUMAS DUKUNG KEJUARAAN SEPAK BOLA DAYAK NEWS.COM U-12

Inggris melangkah ke fase 16 besar Euro 2020 tidak dengan langkah mulus, sebab sebagai pemuncak grup D, Inggris sempat ditahan imbang oleh Skotlandia yang terlemah di grup. Begitu pula kemenangan atas Kroasia dan Republik Ceko diraih hanya dengan gol-gol tunggal. Tidak ada jaminan ketajaman striker-striker Inggris yang bisa menggetarkan lawannya.

Sementara Jerman, tidak lebih baik dari Inggris, datang sebagai runner-up grup maut, grup F, hampir saja tidak lolos kualifikasi grup. Ditundukkan Perancis 1-0 pada laga pembuka, Jerman bangkit mengungguli Portugal 4-2 dan nyaris kalah di laga terakhir kontra Hungaria. Padahal Jerman bermain di hadapan publik sendiri tiga kali di Stadion Allianz Arena Munich.

Tetapi, kita jangan mudah tertipu dengan performa Jerman yang seperti itu. Tim ini di manapun selalu digelari Mesin Diesel, yang selalu susah starter tetapi semakin lama hidup, semakin panas dan justru sangat menakutkan di babak-babak selanjutnya.

Meskipun begitu, sebagai publik pecinta bola tanah air, kita harus mengambil hikmah dari pertemuan klasik antara Inggris versus Jerman ini.

Dua gaya sepakbola Eropa ini mewakili kekuatan benua Biru di level internasional secara terhormat. Sekalipun Inggris belum pernah merasakan merengkuh gelar juara Euro sejak turnamen ini diadakan tahun 1960 dulu.

Jerman beruntung menjadi pengoleksi terbanyak juara Eropa, yaitu tiga kali (1970, 1980 dan 1996), yang itu jumlahnya bersama-sama Spanyol.

Tentu dengan bekal rekor ketat diantara keduanya, Inggris jelas takkan mau dipermalukan di hadapan publiknya sendiri dalam laga klasik dan panas itu.

Persiapkanlah diri dan stamina kita untuk terus menyaksikan laga-laga bermutu dalam turnamen Euro 2020 ini. (CPS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.