Palangka Raya (Dayak News) – Laga final di stadion Wembley London, Senin dini hari (12/7), Italia mengukuhkan diri mereka menjadi juara Euro 2020 untuk kali kedua setelah 1968.
Inggris mencetak gol cepat pada menit ke-2 melalui Shaw melalui suatu serangan balik assist dari Kane dari garis tengah. Penguasaan bola lebih banyak pada Azzurri hingga babak pertama berakhir.
Pada babak kedua, pelatih Italia Mancini lalu menarik beberapa penyerang dan gelandangnya untuk membawa hasil imbang 1-1 melalui sebuah kemelut di gawang the Three Lions yang dikawal Pickfordt. Bonucci melesakkan bola pantul dari tiang gawang.
Laga berlanjut ke perpanjangan waktu hingga 120 menit masih imbang. Wasit Belanda Kuipers harus menentukan pemenang lewat drama adu penalti kembali.
Lima penendang pertama kedua tim hanya berhasil diceploskan oleh Inggris oleh masing-masing Kane dan Maguire. Sementara Berardi, Bonucci dan Bernardeschi sukses melesakkan gol. Italia juara setelah menang pinalti 3-2. Gli Azzurri melengkapi trofi Euro mereka untuk kedua kali setelah tahun 1968.
Inggris yang diuntungkan bermain di partai final di hadapan puluhan ribu fansnya, tidak bisa merengkuh gelar untuk kali pertama sekalipun. Hal ini membuat pelatih Inggris Gareth Southgate menjadi mantan pemain dan juga pelatih yang gagal untuk merebut gelar juara setelah dulu, 25 tahun sebelumnya pupus di laga semifinal Euro 1996 di lokasi yang sama stadion Wembley London.
Euro kali ini mencetak 142 gol di luar gol adu pinalti. Dengan demikian jumlah ini mengungguli jumlah gol Euro 2016 di Perancis dengan torehan 108 gol.
Top skorer yang meraih sepatu emas adalah Cristiano Ronaldo dengan lima gol. Torehan gol ini sama dengan yang diraih Kane dari Inggris dan Patrick Schick dari Republik Ceko, tetapi Ronaldo unggul lewat assist dalam laga kontra Jerman di fase grup F.
Pemain terbaik dalam turnamen ini diraih oleh kiper Azzurri Donnarumma, yang sukses mematahkan dua tembakan pinalti Inggris di final. (CPS)
