Oleh : Assyifa Maulina Rahmah (Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga)

Dayak News – Perlu diketahui bersama bahwa tempat kerja yang baik adalah tempat kerja yang mengutamakan keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Setiap hari, jutaan pekerja di seluruh dunia berada lingkungan kerja dengan harapan pulang dengan sehat dan selamat. Namun, kecelakaan kerja masih menjadi ancaman nyata yang mengancam nyawa dan kesehatan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aturan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari terutama di tempat kerja. K3 berperan dan terlibat di lingkungan kerja untuk memperkirakan kondisi pekerja yang harus dikontrol sehingga mengurangi terjadinya kecelakaan kerja yang berasal dari bahan baku, proses kerja, dan limbah yang dihasilkan.
K3 memiliki tiga prinsip dasar yang harus dilaksanakan, yaitu :
- Identifikasi Bahaya: Mengidentifikasi potensi bahaya di tempat kerja yang dilakukan oleh ahli K3.
- Penilaian Risiko: Menilai risiko yang terkait dengan bahaya yang telah diidentifikasi.
- Pengendalian Risiko: Mengimplementasikan langkah-langkah untuk mengendalikan atau mengurangi risiko.
Implementasi untuk mengendalikan atau mengurangi risiko dapat dilakukan dengan pelatihan oleh ahli K3 kepada para pekerja, penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) di tempat kerja, dan penerapan prosedur untuk evakuasi keadaan darurat seperti bencana alam.
Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana teknologi dapat membantu kita menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman ? Perkembangan teknologi di era modern tentu berdampak pada berbagai hal, termasuk pada penerapan K3. Dengan meningkatnya kompleksitas lingkungan kerja dan risiko yang terkait, penerapan teknologi yang inovatif dalam K3 menjadi semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Teknologi muncul sebagai jawaban atas tantangan, menawarkan berbagai alat dan sistem yang dapat meningkatkan pengawasan, analisis risiko, dan respons terhadap kejadian darurat.
- Penerapan Teknologi dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Deteksi Dini Bahaya : Perkembangan teknologi yang digunakan untuk pelaporan bahaya berdampak pada munculnya peringatan di gawai seperti peringatan akan terjadi bencana alam sehingga evakuasi dapat segera dilaksanakan.
- Sensor Keadaan Darurat : Sensor gas dan asap yang mendeteksi adanya kebakaran memungkinkan respon cepat untuk mencegah kecelakaan dan menyelamatkan para pekerja.
- Perkembangan Teknologi di Bidang Industri : Penggunaan robot dan alat canggih untuk proses produksi sehingga membantu mengurangi risiko cedera para pekerja.
- Perangkat yang Memantau Kesehatan: Gawai dan jam tangan pintar menjadi pelacak kondisi kesehatan yang memantau detak jantung, jumlah langkah kaki, dan tingkan stress sehingga membantu ahli K3 dalam memperkirakan kondisi para pekerja.
- Membangun Budaya Keselamatan dengan Kemajuan Teknologi
- Penggunaan VR (Virtual Reality) : Menciptakan simulasi situasi berbahaya yang dapat membantu pekerja menerapkan K3 tanpa risiko nyata.
- Komunikasi yang Mudah : Hampir semua perangkat elektronik sudah dilengkapi dengan kemajuan teknologi sehingga memudahkan komunikasi responsif di lingkungan kerja terutama ketika terjadi keadaan darurat seperti bencana alam.
- Keterlibatan dan Kesadaran Pekerja : Teknologi yang semakin maju menyediakan berbagai informasi mengenai penerapan K3 terutama untuk pencegahan kecelakaan kerja. Dengam informasi tersebut, pekerja akan aktif berpartisipasi dalam pencegahan kecelakaan kerja.
- Analisis Data untuk Pengambilan Keputusan
- Penggunaan AI (Kecerdasan Buatan) : Adanya pola terkait cara hidup para pekerja yang tercatat dalam perangkat akan dievaluasi oleh AI untuk memprediksi potensi kecelakaan berdasarkan data yang ada. Dengan begitu, para pekerja dapat melakukan pencegahan sehingga tidak terjadi kecelakaan kerja.
- Manfaat Penerapan Budaya K3 di Era Modern
- Pengurangan Kecelakaan Kerja : Tujuan utama dari penerapan teknologi K3 adalah untuk mengurangi jumlah kecelakaan yang terjadi di lingkungan kerja seperti terluka, terjatuh, tertimpa benda, tersengat listrik hingga terpapar bahan kimia.
- Peningkatan Produktivitas : Lingkungan kerja yang aman dengan keselamatan dan kesehatan pekerja terjamin dapat meningkatkan produktivitas para pekerja.
- Pengurangan Biaya : Jika terjadi kecelakaan kerja maka menyebabkan kerugian finansial yang besar. Dengan mengurangi potensi kecelakaan kerja, perusahaan dapat menghemat biaya yang terjadi akibat kecelakaan kerja.
- Peningkatan Citra Perusahaan : Perusahaan yang memprioritaskan keselamatan kerja akan memiliki citra yang positif di mata karyawan, pelanggan, dan masyarakat.
- Tantangan dan Solusi
- Keamanan Data : Penggunaan teknologi yang mencatat keseharian para pekerja dapat membawa risiko keamanan data. Perusahaan yang menciptakan teknologi tersebut harus menjamin bahwa data yang diambil dan dikumpulkan akan dilindungi dan digunakan secara etis.
- Perubahan Kebiasaan : Beberapa pekerja mungkin merasa tidak nyaman dengan adanya perkembangan teknologi karena banyak hal yang berubah dari penggunaan teknologi tersebut. Oleh karena itu, para pekerja harus diberi edukasi dan pelatihan mengenai perkembangan teknologi.
Perkembangan teknologi telah membawa angin segar dalam dunia kerja, khususnya dalam meningkatkan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pemerintah hingga perusahaan tempat kerja dihimbau untuk terus melakukan pengawasan dan evaluasi terkait pelaksanaan K3 sehingga jika terjadi masalah dapat segera diatasi dengan baik. Dengan teknologi yang semakin modern, maka tercipta lingkungan kerja yang aman, efisien, dan responsif. Namun, perlu diingat bahwa teknologi hanyalah alat bantu. Keselamatan kerja yang sebenarnya membutuhkan komitmen dari seluruh pihak melalui kepemimpinan yang kuat, komunikasi yang terbuka, dan partisipasi dari semua pekerja. Oleh karena itu, semua pihak harus berperan aktif dalam penerapan K3 di setiap aspek pekerjaan. (*)