Oleh : Risfa Aliya Al-Hadi (Mahasiswa Jurusan Kimia-Universitas Palangka Raya)
Dayak News – Menurut Kemnkes RI tahun 2019, diabetes melitus atau sering dikenal dengan kencing manis adalah suatu gangguan metabolisme yang disebabkan karena meningkatnya kadar gula darah yang berada di atas nilai normal.
Diabetes sudah menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia, khususnya pada anak-anak. Pada tahun 2023 Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebutkan bahwa kasus diabetes pada anak mengalami lonjakan hingga 70 kali lipat sejak 2010. Tercatat bahwa kasus diabetes pada anak mencapai 2 per 100.00 jiwa, terhitung Januari 2023.
Beberapa tipe diabtes yang diderita anak Indonesia yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Namun, diabetes tipe 1 merupakan kasus yang paling banyak diderita oleh anak-anak dibandingkan dengan tipe 2. Diabetes tipe 1 biasanya disebabkan oleh faktor genetik serta autoimun. Sementara diabetes tipe 2 disebakan karena gaya hidup yang tidak sehat.
Seringkali pada usia anak-anak memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang manis. Anak-anak yang menyukai rasa manis tanpa sadar akan menimbulkan ketergantungan. Hal tersebut sejalan dengan produksi makanan dan minuman manis yang terus meningkat. Padahal, makan dan minuman yang manis dapat meningkatkan risiko terkena diabetes melitus.
Selain itu, pola makanan yang tidak sehat juga dapat meningkatkan risiko diabets. Dikutip dari Sonta Imelda 2019, gaya hidup di lingkungan perkotaan seringkali membuat masyarakat cenderung mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak, garam, dan gula. Kemudian, pola makanan yang serba instan saat ini digemari masyarakat juga dapat mengakibatkan meningkatnya kadar glukosa dalam darah.
Faktor yang dapat menyebabkan diabetes melitus lainnya yaitu berdasarkan keturunan. Tetapi, diabetes melitus tipe 2 sering dikaitkan dengan riwayat keluarga dibandingkan tipe 1. Dengan diketahuinya faktor penyebab diabetes melitus, hendaknya masyarakat mulai menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga pola makan anak agar lebih baik lagi. Selain itu, pentingnya menjaga asupan gula pada anak juga dapat menekan risiko terjadinya diabetes melitus. Hal-hal tersebut juga didukung dengan aktivitas fisik seperti berolahraga. Sumber: alodokter.com (*)