Kotak Paket Bermasalah

oleh -
oleh
Kotak Paket Bermasalah 1
foto istimewa

Oleh : Christian Sidenden (Redaktur Senior Dayak News)

Sebuah kotak bekas pembungkus paket bergambar Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor jadi masalah. Pasalnya di dalam bekas kotak paket sarung (tapih) itu ditemukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari lalu, ada uang Rp800 juta di situ. Diduga itu uang fee proyek.

KPK segera menetapkan sejumlah orang yang diduga kuat sebagai pelaku dan aktor dari tidak korupsi dan gratifikasi dalam proyek Pengadaan Barang dan Jasa pemerintah daerah Provinsi Kalsel.

Sebuah kotak bekas paket memang ketika diserahkan untuk suatu maksud dan tujuan, tidak bermasalah. Menjadi masalah karena dari situlah terendus dan terurai jejaring pemberian gratifikasi fee proyek. Karena tidak sulit bagi penyidik KPK untuk segera mengetahui aliran-aliran dana “haram” itu kepada pihak-pihak yang diuntungkan dengan kongkalikong tender proyek dimaksud.

Lebih jauh ke belakang, kita perlu mencermati kebiasaan dari para pejabat publik dan pejabat pemerintahan yang suka sekali memberikan paket bantuan di dalam kotak atau tas belanja. Lalu di luarnya digambari atau ditulisi paket itu dari siapa. Hal ini sering menjadi modus dari kepentingan politik dari pejabat-pejabat itu.

Dulu juga pernah ada paket bantuan sembako dengan plastik kresek warna merah yang keluar dari Gudang Bulog di Jl. Tjilik Riwut. Paket berisi beras, biskuit dan gula itu dibubuhi dengan ucapan dari salah seorang pejabat teras di Provinsi Kalteng waktu itu.

Hal-hal ini sebaiknya menjadi pelajaran bagi siapa saja pejabat publik atau pejabat pemerintah, agar tidak mencampur-baurkan antara kegiatan melaksanakan tugas pokoknya sebagai pelayanan publik dengan tugas politik memberi bantuan. Entah itu bantuan sebenarnya adalah program pemerintah tetapi dibungkus dengan pesan-pesan politik dari pejabat. Ini yang tidak benar.

Kata pepatah menyebut sepandai-pandainya tupai melompat, pasti suatu saat akan jatuh. Kejatuhan “tupai koruptor” itu karena bekas kotak paket bantuan yang dulu dipakainya untuk “menyogok” masyakarat dengan bantuan dan hadiah. Itulah saat kejatuhan sang pejabat. Jangan lagi melakukan hal seperti itu, makanya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.