Oleh : Ahmad Hasan Al-Fatih (Yoan Pramoga), Seorang Anak dari Perempuan Tangguh.
Dayak News – Di tengah perkembangan kehidupan modern yang serba cepat, kita seringkali terjebak pada pandangan bahwa ketangguhan hanya dapat diukur dari kemampuan fisik atau pencapaian sebuah karier. Padahal, ketangguhan sejati tidaklah selalu tampak dalam bentuk yang megah dan spektakuler. Ketangguhan bisa saja hadir dalam bentuk yang sangat sederhana, bahkan dalam aktivitas yang nampak sepele sekalipun. Salah satu contoh nyata ketangguhan, bisa kita lihat pada sosok manusia yang menggunakan daster.
Daster, pakaian sederhana yang sering kali dikenakan oleh seorang ibu, ternyata menyimpan cerita besar dibaliknya. Ada banyak perempuan di luar sana yang tidak kenal lelah, bahkan tidak pernah sekalipun meminta sebuah pengakuan atas kerja kerasnya. Perempuan-perempuan inilah yang meski saja dalam kesehariannya dipenuhi dengan tantangan, ia tetap berdiri dan bekerja tanpa henti demi keluarganya.
Melalui tulisan ini, saya mengajak untuk bersama kita melihat, bahwa ketangguhan sejati dapat kita temukan pada sosok seorang ibu. Ya, ibu kita yang sering berada di dapur untuk menyiapkan makanan kita, mungkin juga mencuci pakaian kita, atau yang pada waktu kecil dahulu, kita selalu mengandalkannya apabila sedang kehilangan sebuah barang, dengan keyakinan barang itu akan ditemukan olehnya. Benar saja, bukan sulap ataupun sihir, barang kita yang hilang seringkali dapat ia temukan.
Perjuangan Seorang Ibu
Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah, berbagai tantangan harus dihadapi setiap harinya, dan sering kali perjuangan seorang ibu berlangsung tanpa penghargaan atau pengakuan. Rutinitasnya yang dimulai sejak matahari belum terbit, ia bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan sarapan, keperluan anak-anaknya untuk pergi sekolah, mengatur rumah agar tetap bersih dan nyaman, serta masih banyak lagi pekerjaan yang tak pernah berakhir. Terkadang, walau tubuhnya sudah terasa lelah, ia harus tetap bangun untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dengan rasa lelah dan seringnya terabaikan, ibu tetap menjalankan perannya dengan penuh cinta, kasih sayang, dan tanggung jawab.
Daster adalah simbol yang menggambarkan sebuah keikhlasan dan ketangguhan seorang ibu. Pakaian yang mungkin terlihat sangat sederhana dan tidak menarik, justru pada nyatanya mencerminkan sebuah nilai mendalam tentang seorang perempuan yang tidak pernah lelah mengurus anak-anaknya, merawat rumah tangga, dan memastikan segalanya berjalan dengan baik. Mungkin tidak nampak mempesona bagi kebanyakan orang, tetapi dibalik itu semua terdapat kekuatan yang sangat luar biasa.
Ketangguhan seorang ibu juga terletak pada kemampuan yang ia miliki untuk bertahan dan melanjutkan hidup, meski dalam kondisi yang penuh dengan keterbatasan. Ia sering kali harus berkorban, mengabaikan kebutuhannya sendiri untuk anak-anaknya. Banyak ibu yang harus menahan rasa lelah dan lapar, hanya untuk memastikan anaknya bisa bahagia dan merasakan kenyamanan. Mereka melakukan itu semua dengan penuh kasih, bahkan tidak sedikit pun menuntut untuk mendapat sebuah imbalan. Inilah bentuk ketangguhan yang sering kali tidak kita sadari.
Tanggung Jawab Tanpa Batas
Seorang ibu adalah sosok yang memiliki tanggung jawab besar dalam keluarga. Bukan hanya sebatas urusan rumah tangga, atau pendidikan anak, tetapi juga urusan keharmonisan dalam keluarga, mengatur keuangan rumah tangga, serta menghadapi tantangan hidup lainnya. Ibu merupakan seorang manajer kehidupan dalam rumah tangga. Ia yang mengatur jadwal harian anak-anak, menyusun menu makanan untuk keluarga, dan yang memastikan bahwa semua anggota keluarga merasa dicintai dan diperhatikan.
Namun, sering kali kita lupa bahwa ibu juga seorang manusia. Ia memiliki perasaan, keinginan, dan kebutuhan pribadi yang terkadang harus dipendam demi kepentingan keluarga. Meski begitu, ibu tidak pernah berhenti memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya. Ketangguhan terletak pada kemampuan untuk terus bertahan meskipun kadang tidak ada yang memperhatikan dan menghargai usahanya. Bahkan ketika anak-anaknya tumbuh dewasa dan melangkah untuk mengejar mimpi, ibu tetaplah menjadi sosok yang selalu ada, siap memberikan dukungan tanpa mengharap imbalan.
Peran Ibu sebagai Madrasah Pertama
Pendidikan anak adalah salah satu aspek terpenting dalam kehidupan seorang ibu. Sejak kecil, ibu telah mengajarkan anak-anaknya tentang nilai-nilai hidup, kejujuran, kasih sayang, serta pentingnya kerja keras dan tanggung jawab. Seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, ia yang pertama kali memperkenalkan dunia kepada anak-anaknya, serta membimbingnya untuk menjadi manusia yang baik dan bertanggung jawab.
Sosok perempuan yang memakai daster tersebut juga menunjukkan ketangguhan dalam mendidik anak-anaknya. Meskipun mungkin ia tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi atau jabatan penting di luar rumah, namun ia memiliki kemampuan luar biasa untuk membimbing anak-anaknya agar bisa tumbuh menjadi orang-orang yang penuh kasih, cerdas, dan tangguh. Di balik setiap langkah yang diambilnya, ada doa dan harapan besar agar anak-anaknya tumbuh menjadi orang yang sukses dan bahagia.
Kesederhanaan yang Tersembunyi
Pakaian daster, meskipun terlihat sederhana, namun menyimpan makna yang sangat mendalam. Pakaian ini bukan sekadar simbol kesederhanaan, tetapi juga simbol sebuah ketangguhan dan semangat juang yang luar biasa dari sosok ibu. Dia yang berdaster adalah perempuan yang mungkin tidak banyak bicara tentang perjuangannya, akan tetapi setiap tindakan yang dilakukannya adalah bentuk dari komitmen dan tanggung jawab nyata yang tidak terungkapkan. Ibu adalah sosok yang tidak meminta pujian atau sebuah penghargaan, justru mereka memberi pengabdian tanpa pamrih.
Di balik daster yang dikenakannya, ada ketangguhan mental, fisik, dan emosional yang membentuk seorang ibu menjadi sosok yang sangat luar biasa. Ibu adalah perempuan yang tidak pernah berhenti memberikan yang terbaik untuk keluarganya, bahkan ketika dirinya sendiri sering merasakan lelah. Ketangguhan seorang ibu, bukan hanya tentang menghadapi segala sesuatunya dengan tegar, tetapi juga tentang bagaimana ia tetap menjaga harapan dan cinta dalam setiap langkahnya.
Kesimpulan
Manusia tangguh itu ternyata memakai daster. Ya, benar saja, ia adalah sosok perempuan, yaitu ibu kita sendiri. Perjuangannya dalam mengurus keluarga adalah bentuk ketangguhan yang sesungguhnya. Ketangguhan bukan hanya terletak pada pencapaian yang tampak terlihat, tetapi juga tentang sebuah pengorbanan suci dari rasa cinta dan kasih sayang. Ibu adalah contoh nyata dari ketangguhan, yang meskipun terlihat sederhana, namun memiliki kekuatan luar biasa untuk mengubah hidup manusia.
Terima kasih kepada para perempuan, ibu-ibu yang tidak pernah mengenal kata lelah dalam perjuangannya, kalian adalah pahlawan bagi keluarga. Semoga segala pengabdian yang dilakukan dapat menjadi amal, ibadah, dan kebermanfaatan serta setiap langkah senantiasa diberikan keberkahan. (*)