Suatu tinjauan penelitian yang ditulis oleh Muhammad Irmawan, S.Si., M.Si
Dayak News – Problematikan semakin meningkatnya stress disemua kalangan, khususnya dikalangan dewasa/remaja saat ini tidak dapat dipungkiri lagi. Perasaan stress disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya lingkungan, beban sekolah, beban kerja hingga masalah percintaan. Apabila hal tersebut tidak dapat ditangani dengan tepat maka akan mempengaruhi produktivitas kegiatan sehari-hari.
Pemasalahan tersebutlah yang mendasari Dosen dari Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA), Universitas Palangka Raya, yang diketuai oleh Prof. I Nyoman Sudyana yang beranggotakan Erwin Prasetya Toepak, S.Si., M.Si, Retno Agnestisia, S.Si., M.Sc., Ph.D dan Muhammad Irmawan, S.Si., M.Si. merancang kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan judul “Pelatihan Pembuatan Reed Difusser Aroma Terapi Berbahan Lokal Kepada Masyarakat Usia Produktif Di Kota Palangka Raya” yang dilaksanakan Senin, 4 September 2023 di Desa Habaring Hurung.
Selama kegiatan berlangsung, peserta tidak hanya diberikan pemahan tentang bahaya stress. Tetapi peserta juga di berikan pemahaman dalam penanganannya melalui informasi peranan dan proses pembuatan reed diffuser menggunakan essensial oil bunga Kenanga dalam menurunkan perasaan stress.
Reed Diffuser merupakan salah satu jenis wewangian yang ditempatkan di ruangan dan dapat memberikan sensasi rileks dan diharapkan dapat menurunkan perasaan stress dan melegahkan pernafasan bagi yang menghirupnya. Aroma yang dihasilkan berasal dari essensial oil yang telah diekstrasi dari berbagai jenis tumbuhan yang ada di sekitar kita.
Warga sangat antusias selama kegiatan berlangsung dan menyampaikan manfaat setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini. Hal tersebut dibuktikan melalui wawancara singkat yang dilakukan oleh Risfa Aliya Al-Hadi (Mahasiswi Kimia-FMIPA UPR angkatan 2022).
“Saya Belum pernah mengikuti pelatihan seperti ini. Ini baru pertama kali saya ikut pelatihan membuat reed diffuser dan essential oil. Kegiatannya juga bagus dan sangat bermanfaat bagi saya. Materi yang dijelaskan membuat saya ingin mengolah tanaman lokal, khususnya yang saya tanam di rumah saya menjadi reed diffuser dan essential oil. Seperti kayu gaharu” ucap Ibu Desy.
Selain itu, Mbah Herman menyampaikan antusiasnya selama mengikuti kegiatan ini.
“Saya senang. Saya itu orangnya suka ikut pelatihan kaya gini. Jadi saya senang karena mendapat ilmu baru. Saya dulu pernah ikut pelatihan, dek. Tapi saya sebelumnya tidak pernah ikut pelatihan pembuatan reed diffuser yang terbuat dari bunga kenanga.” tutur Mbah Herman.
Mbah Herman juga menyampaikan saran agar kedepannya di Kelurahan Habaring Hurung mengadakan kegiatan pelatihan ini semakin bertambah.
“Saran saya dari produk kalian tidak ada. Produknya bagus, hanya saja saya berharap agar kalian sering-sering datang kesini untuk pelatihan seperti ini.”
Kesuksesan kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan oleh berbagai pihak dan dukungan dan bantuan dana dari DIPA F-MIPA 2023. Diharapkan kedepannya, melaui kegiatan pelatihan ini dapat menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan dalam menurunkan tingkat stress dan membawa peluang ekonomi bagi masyarakat setempat. (CPS/ist)