Sejarah Pemilihan Sri Paus

oleh -
oleh
Sejarah Pemilihan Sri Paus 3
Foto Ilustrasi (ist)

Dayak News – Kita sedang menanti pemakaman Sri Paus (Uskup Roma), mendiang Fransiskus I (2013-2025). Masa perkabungan dijadwalkan selama 9 (hari) setelah beliau wafat pada Senin 21 April 2025 lalu.

Maka setelah itu publik dunia, khususnya miliaran umat Katolik akan menunggu terpilihnya Sri Paus yang baru. Tentunya melalui sidang tertutup Konklaf (Conclave) para Kardinal atau Uskup-uskup Agung Gereja Katolik sedunia di dalam Kapel Sistine.

Sejarah Pemilihan Sri Paus 4

Berbicara tentang sejarah pemilihan seorang Sri Paus adalah hal yang menarik. Sebab terutama sekali, Paus-paus itu adalah Uskup Roma (the Bishop of Rome), seorang uskup di antara ribuan uskup Gereja Katolik lainnya.

Bagaimana terpilihnya seorang Paus, sebagai pimpinan Gereja Katolik itu, memiliki sejarah sejak berdirinya Gereja Roma pada abad pertama sejak Tuhan Yesus Kristus.

Perlu diketahui, bahwa kota Roma, berdasarkan hukum kanon ke-28 dari Konsili Ekumenis Chalcedon, tahun 451 Masehi, merupakan salah satu dari lima kota Keuskupan Agung penting dalam Negara Rumawi Kristen. Sedangkan ibukota dari negara ini ada di Constantinople (Istanbul Turkiye sekarang).

Berdasarkan hukum gerejawi itu, maka kota-kota penting gerejawi Rumawi itu adalah Roma, Constantinople, Alexandria Mesir, Antiokhia Siria, dan Aelia Yerusalem di Palestina. Kelima kota dan Uskup Agung-nya itu disebut sebagai Pentarkhi (“lima yang utama”).

Menurut Profesor Studi Teologi dan Keagamaan, Andrew Boyd, pada Kolese Beda di Roma, dalam aplikasi Quora, menyebut pemilihan Paus-paus itu “beda-beda” dilihat pada konteks masa keterpilihan mereka.

Boyd membagi masa-masa itu pada abad pertengahan awal, pada masa peralihan milenium pertama hingga kedua, dan pada akhir abad pertengahan Eropa.

Misalnya, pada masa awal abad pertengahan (537-752) ketika Imperium Rumawi Kristen masih berjaya, proses pemilihan para Paus waktu itu harus mendapatkan persetujuan dari para Kaisar Rumawi di Constantinople. Sekalipun yang memilih seseorang Paus itu tetap adalah para imam dan umat Kristen di Roma waktu itu.

BACA JUGA :  JANGAN ADA CORONA DI PILKADA KITA (BAGIAN-1)

Setelah periode lepasnya pengaruh Constantinople atas wilayah Italia (762-955), maka menurut Prof Boyd, para Paus mulai dipilih oleh para imam (Klerus) di Roma tanpa keikutsertaan umat. Sedangkan yang terpilih itu ditahbiskan oleh beberapa uskup lain di tetangga Roma.

Sedangkan pada periode paling gelap dari Gereja Barat (955-1057), karena Roma berada di bawah bayang-bayang Kekaisaran Karoling, maka 25 Paus dalam seabad itu terpilih oleh penunjukan dari Kaisar dan nominasi oleh dan dari kaum bangsawan Eropa waktu itu.

Sidang Konklaf para Kardinal seperti yang menjadi kebiasaan sampai hari ini, baru terjadi setelah abad ke-13 seiring menguatnya pengaruh para Paus dalam konteks sosial politik waktu itu.

Hukum negara Rumawi Kristen sampai tahun 752 Masehi, mengharuskan bahwa para Paus yang terpilih itu adalah seorang klerus asli keturunan Rumawi – bukan orang barbar. Tentu saja, karena hal itu ditentukan berdasarkan tingkat pengetahuan rohani dan pengalaman mereka. Suku-suku barbar waktu itu belum menikmati pendidikan memadai dan umumnya masih sebagian besar buta huruf.

Lepasnya pengaruh Constantinople atas wilayah Barat bekas Rumawi itulah yang telah mewariskan kepada para Paus suatu daerah khusus bagi Gereja Roma yang disebut Negara Kepausan (the Papal States). Sejak saat itulah para Paus juga diakui sebagai kepala negara sekaligus kepala Gereja.

Hingga kini sudah terdapat 266 deretan suksesi Sri Paus dalam daftar resmi yang dikeluarkan oleh Vatikan. Kita doakan saja semoga misa pemakaman Sri Paus Fransiskus I berjalan lancar dan sidang Konklaf para Kardinal segera memilih Sri Paus yang baru dan Gereja Katolik memiliki lagi pemimpin mereka. Requiem habere bonum, Papa Fransisco. (Penulis : Christian Sidenden\Redaktur Senior Dayak News)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.