Palangka Raya (Dayak News) – Berdasarkan hasil Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, bahwa tiga hari kedepan Provinsi Kalimantan Tengah dipastikan tidak diguyur hujan.
Hal tersebut dikarenakan dan disebabkan oleh adanya siklon tropis MAWAR atau badai tropis mawar yang sedang terjadi dan berada disamudera Pasifik Timur Filipina.
Kepala BMKG Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya, Catur Winarti menjelaskan bahwa akibat dari Siklon Tropis Mawar ini menyebabkan adanya Pembentukan Sistem daerah Perlambatan kecepatan angin atau konvergensi dan belokan angin diutara wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
“Kendati dalam prakiraan cuaca tidak terdeteksi adanya hujan, namun tetap kami sampaikan kepada masyarakat bahwa potensi hujan lokal masih berpeluang ditengah siklon tropis mawar ini, meskipun presentasenya sangat kecil.” Jelas Catur.
Diingatkannya, Intensitas hujan tersebut memang dianggap lokal namun tetap diwaspadai, karena bisa saja curah hujannya cukup tinggi dan diikuti cuaca ekstrim seperti angin kencang dan Sambaran kilat dan petir sehingga bisa saja berpotensi kedepannya dengan bencana alam seperti Banjir, Tanah Longsor dan Pohon tumbang.
Dalam kesempatan ini juga, Catur mengingatkan pula bahwa puncak awal musim kemarau diprediksi mulai pertengahan Bulan Juni 2023 hingga bulan oktober 2023 mendatang dimana musim kemarau tahun ini dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
“Jadi tahun ini, kita akan masuk musim kemarau yang panjang dimana kemarau tahun ini dipengaruhi oleh Fenomena El Nino, dimana Curah hujannya bisa dibilang rendah, bahkan tidak ada hujan sama sekali, dan disertai dengan Suhu Panas yang tidak normal.” Pungkasnya (AJn)