Palangka Raya (Dayak News) – Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Palangka Raya, melaksanakan kegiatan Skrining Active Case Finding Tuberculosis atau tbc dengan Chest X-Ray kepada 639 orang Warga Binaan Pemasyarakatannya.
Didampingi langsung oleh tim dari Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Provinsi Kalteng, Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Puskesmas Bukit Hindu dan Tim Kesehatan Lapas Kelas IIA Palangka Raya, kegiatan ini berjalan dengan tertib dan lancar.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI Nomor PAS.06-PK.06.07-710 tentang Skrining TBC dengan Intervensi Rontgen Dada yang bertujuan untuk mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif.
Yakni ditekankan pada kelompok komunal yang berisiko tinggi atau rentan terhadap penularan atau penyebaran virus penyakit di dalam komunitas khususnya Lembaga Permasyarakatan dan Rumah Tahanan

Kegiatan ini telah dilaksanakan selama empat hari dari tanggal 31 Agustus 2023 sampai 5 September 2023 dengan target skrining sebanyak 639 orang warga binaan Permasyarakatan.
Sebelumnya, skrining gejala dilakukan oleh Tim Kesehatan Lapas Kelas IIA Palangka Raya. Selanjutnya, skrining CXR dilakukan oleh tim vendor X-Ray Tirta Medical Center dan pemeriksaan sputum TCM dilakukan oleh Dinkes kota Palangka Raya dan Puskesmas Bukit Hindu.
Chandran Lestyono selaku Kepala Lapas Kelas IIA Palangka Raya menyampaikan apabila ada Warga Binaan dengan hasil rongent yang mengindikasikan adanya infeksi TBC, maka akan dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
“Langkah cepat dan tanggap akan kami lakukan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran penyakit TBC ini. Apabila Warga Binaan ada yang terindikasi maka akan segera ditangani oleh Petugas Kesehatan Lapas Palangka Raya dengan penanganan yang tepat,” jelas Chandran belum lama ini.
Sementara, Kepala Bidang Pelayanan Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi Pengelolaan Benda Sitaan, Barang Rampasan Negara dan Keamanan, Mubasirudin, mengawasi kegiatan secara langsung dan berharap kegiatan ini dapat mencegah Warga Binaan dari penularan penyakit.
“Lapas menjadi tempat yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan penyakit. Oleh karena itu, kegiatan skrining sangat penting guna mendeteksi penderita TBC serta melindungi WBP dari penularan penyakit,” tutupnya. (PR/AJn)