Palangka Raya (Dayak News) – Direktur SMAK Santo Aloysius RD Romanus Romas, sambut positif ajakan ketua DPRD Kota Palangka Raya yang sebelumnya mengajak pemuda katolik menjadi penyejuk pemilihan umum (pemilu) 2024.
Ia menilai ajakan itu adalah ajakan yang baik, tetapi ketika bebricara sebagai seorang romo atau pastor dalam gereja katolik, Romanus memastikan dirinya tidak akan berbicara politik karena hirarki gereja mengatur demikian.
“Masyarakat kita menjelang pemilu 2024 dan pemilu sebelumnya tensi akan naik, pemuda dapat menjadi penyejuk di tengah hiruk pikuk politik nasional, itu pesan yang baik dan harus di dukung dan tensi politik yang tingi itu harus di tekan,” ucap Romanus Selasa, (22/08/2023).
Pendidikan katolik harus menumbuhkan dalam diri manusia nilai kemanusiaan artinya, peserta didik mesti mampu mencintai orang tanpa dibatasi sekat suku, ras, agama dan antar golongan. Anak-anak pendidikan katolik dididik inklusif bukan secara ekslusif.
“Menghargai perbedaaan dan keberagamanan dan itu ditanamkan ke dalam pendidikan katolik, tidak hanya ditempat ini tapi di seluruh tempat pendidikan katolik dalam rangka hidup bermasyarakat,” tutup Romanus. (Jef).