Palangka Raya (Dayak News) – Warga yang bermukim di jalan Bukit Raya 5 Kelurahan Palangka Kecamatan Jekan Raya, Rabu (21/06/2023) sore mendadak Panik dan Geger setelah melihat Kepulan Asap tebal berwarna hitam keluar dari salah satu rumah warga bernama Ridho.
Setelah dilihat, Pemilik rumah beserta warga lainnya sudah berjibaku melakukan pemadaman dengan alat seadanya ketumpukan kayu yang apinya berkobar besar sehingga tidak bisa terkendali.
Dari keterangan yang didapat redaksi dayaknews.com dilapangan, ternyata sumber api berasal dari tumpukan kayu bekas yang memang sengaja di bakar, namun karena tiupan angin cukup kencang, api langsung menyambar Puing Atap Sirap sehingga Kebun dan Rumah Kayu yang didiami Ridho pun Nyaris Ikut Terbakar.
Dijumpai dilokasi Kejadian, Ridho Pemilik Bangunan mengatakan bahwa api bakarannya tersebut membesar diketahuinya ketika ada asap yang sangat pekat menyelimuti rumahnya yang bersebelahan dengan tempat pembakaran.

“Jadi awalnya saya bakar sisa puing sirap ini sedikit demi sedikit, itu saya mulai dari pagi sampai sore hari,” terangnya.
Sekira pukul 15.00 WIB dirinya masuk ke rumah dengan niat minum dan beristirahat sebentar, Ridho sendiri tidak menyangka tiupan angin membawa bara api bakaran tersebut ke sisa puing atap sirap yang bertumpuk hingga menggunung.
“Saat saya di dalam rumah, saya lihat sudah banyak asap di rumah dan pas keluar , atap sirap sudah terbakar dan membesar,” jelasnya.
Api dengan cepat membesar karena sisa puing atap sirap tersebut sedang dalam kondisi kering.
“Saat api sudah membesar, saya dan warga mencoba memadamkan api dengan cara menyiram menggunakan ember, namun hal tersebut tidak berhasil,” ungkapnya.
Kemudian salah seorang warga langsung menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk datang ke lokasi dan Beruntung api dapat dengan cepat diblok oleh para petugas pemadam kebakaran sehingga tidak merembet pada tanaman dan rumah kayu di bagian belakang.
“Untungnya dalam 5 menit petugas Damkar cepat respon dan tiba di lokasi, saya sangat kagum dan hormat atas cepat tanggapnya,” ungkap Ridho.
Pada tempat yang sama, Koordinator Lapangan Tim Emergency Response Palangkaraya, Muhammad Ammy mengatakan api berhasil dikuasai oleh tim Damkar Gabungan.
“Beruntung api dapat dikuasai sehingga api tak sempat merembet pada tumbuhan dan bangunan rumah,” terangnya.
Tim Damkar Gabungan tersebut terdiri dari BPBD Kota Palangkaraya, Damkar Kota Palangkaraya, Tim ERP, TSAK Bukit Tunggal, dan tim Damkar swasta lainnya.
Proses pemadaman pun berlangsung selama 30 menit, hal tersebut dikarenakan bara api masih menyala pada bagian bawah tumpukan sisa puing.
“Prosesnya pemadaman harus kami lakukan dengan cara membongkar sisa puing atap sirap untuk memadamkan bara api pada tumpukan bawah,” terangnya.
“Untuk korban jiwa dan luka tidak ada, sedangkan kerugian materil pun nihil karena yang terbakar sisa puing atap sirap yang tak terpakai,” tutupnya. (AJn)