PALANGKA RAYA, Dayak News. Kepala Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius berharap, seluruh elemen bangsa dapat menjaga kesejukan suasana dalam momentum tahun politik ini. Sebab, gangguan kamtibmas yang terjadi bisa dimanfaatkan pihak luar, yakni terorisme untuk menebar kekacauan.
“Ini (Pemilu) adalah bagian penting pula dari semua komponen bangsa dalam menjaga dan merawat kesejukan yang sudah mulai tercipta. Jangan sampai tahun politik membuat kita terpecah,” ujar Suhardi Alius, pada pembukaan rapat kerja nasional (Rakernas) Forum Koordinasi FKPT yang digelar 18-19 Februari 2018 ini di Hotel Mercure, Jakarta.
Suhardi mengatakan, BNPT khawatir pada elemen bangsa berkelahi antarsesama akibat meningkatnya suhu politik seiring pelaksanaan Pemilu, pihak luar tersebut memanfaatkannya untuk membuat teror.
Dia mengingatkan, dewasa ini konvrontasi dengan pihak manapun yang datang dari luar sudah sangat berbeda. Karena itu, penanangannya juga tidak lagi harus sama seperti sebelumnya.
“Perang tidak lagi dalam bentuk konvensional, tetapi sudah makin jauh ke arah perang merusak tatanan budaya kita. Ini memerlukan cara penanganan yang harus canggih juga,” tandas Suhardi mengingatkan seluruh peserta Rakernas.
Kegiatan itu sendiri diikuti sebanyak 278 peserta yang merupakan jajaran pengurus FKPT dari 32 provinsi se-Indonesia. Pembukaan dihadiri mantan Kepala BNPT Irjen Pol Purn Ansyaad Mbai, Sestama BNPT Marsda Asep Adang Supriyadi, Direktur Pencegahan Brigjen Pol Hamli, Kasubdit Pembinaan Masyarakat BNPT Andi Intan Dulung.
Utusan dari Kalimantan Tengah (Kalteng) dipimpin langsung Ketua FKPT Kalteng H Nurul Edy, didampingi Yuas Elko, Dr Sabian Utsman, H Nor Muslim, Syamsuri Yusup, H Sutransyah, Kusatrisnilis Natalis, dan pengurus lainnya.
Ketua FKPT Kalteng melalui Ketua Bidang Humas, Media Massa, Hukum, dan Sosialisasi H Sutransyah, menjelaskan, sejumlah permasalahan penting menyangkut penanggulangan terorisme di Tanah Air menjadi poin pembahasan dalam Rakernas ini.
“Rakernas akan melahirkan program kerja yang akan dilaksanakan setahun mendatang oleh FKPT di 32 provinsi se-Indonesia termasuk di daerah kita,” kata Sutransyah. (Dayak News/SAR/BBU).
Suhardi mengatakan, BNPT khawatir pada elemen bangsa berkelahi antarsesama akibat meningkatnya suhu politik seiring pelaksanaan Pemilu, pihak luar tersebut memanfaatkannya untuk membuat teror.
Dia mengingatkan, dewasa ini konvrontasi dengan pihak manapun yang datang dari luar sudah sangat berbeda. Karena itu, penanangannya juga tidak lagi harus sama seperti sebelumnya.
“Perang tidak lagi dalam bentuk konvensional, tetapi sudah makin jauh ke arah perang merusak tatanan budaya kita. Ini memerlukan cara penanganan yang harus canggih juga,” tandas Suhardi mengingatkan seluruh peserta Rakernas.
Kegiatan itu sendiri diikuti sebanyak 278 peserta yang merupakan jajaran pengurus FKPT dari 32 provinsi se-Indonesia. Pembukaan dihadiri mantan Kepala BNPT Irjen Pol Purn Ansyaad Mbai, Sestama BNPT Marsda Asep Adang Supriyadi, Direktur Pencegahan Brigjen Pol Hamli, Kasubdit Pembinaan Masyarakat BNPT Andi Intan Dulung.
Utusan dari Kalimantan Tengah (Kalteng) dipimpin langsung Ketua FKPT Kalteng H Nurul Edy, didampingi Yuas Elko, Dr Sabian Utsman, H Nor Muslim, Syamsuri Yusup, H Sutransyah, Kusatrisnilis Natalis, dan pengurus lainnya.
Ketua FKPT Kalteng melalui Ketua Bidang Humas, Media Massa, Hukum, dan Sosialisasi H Sutransyah, menjelaskan, sejumlah permasalahan penting menyangkut penanggulangan terorisme di Tanah Air menjadi poin pembahasan dalam Rakernas ini.
“Rakernas akan melahirkan program kerja yang akan dilaksanakan setahun mendatang oleh FKPT di 32 provinsi se-Indonesia termasuk di daerah kita,” kata Sutransyah. (Dayak News/SAR/BBU).