Palangka Raya, Dayak News.
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Tengah (Kalteng), terus berupaya untuk menstabilkan komoditas daging ayam yang selama beberapa bulan terakhir menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi.
Salah satu upaya yang dilakukan, antara lain dengan menyediakan daging ayam beku untuk pemenuhan kebutuhan permintaan masyarakat.
Sebelumnya Badan Urusan Logistik (BULOG) Regional Kalimantan Tengah, yang akan menjadi penyedia dan distributor daging ayam beku, mengalami kesulitan mendapatlan suplai daging ayam dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (Het). Hal dikarenakan Bulog harus menjalankan aturan penjualan tidak melebihi dari harga eceran tertinggi.
“Kesepakatan antara Bulog dan penyedia daging ayam telah diambil, diharapkan dengan adanya kesepakatan yang terjalin dapat mengatasi inflasi dari komoditas ini,” ujar Ridwan Anhar, Kepala Unit Fungsi Assesment Ekonomi dan Surveilance Bank Indonesia perwakilan Kalteng.
Ridwan juga menambahkan, program inisiatif TPID Kalteng ini dapat diluncurkan pada akhir November atau awal Desember 2018.
“Daging ayam beku rencananya akan diluncurkan pada awal Desember, sebagai upaya antisipasi naiknya permintaan daging ayam jelang hari besar keagamaan umat Kristiani,” jelas Ridwan.
Sementara untuk kisaran harga jual ayam beku sendiri belum dapat dipastikan. Namun untuk harga jual sendiri tidak pastikan tidak akan melebihi dari HET yang telah ditetapkan yakni Rp 35.000 /kg. Daging ayam beku ini nantinya akan didistribusikan oleh Bulog melalui Rumah Pangan Kita (RPK). (Dayak News/nic/BBU).