Palangka Raya (Dayak News) – Hasil penelitian dari Retno Agnestisia, S.Si., M.Sc., Ph.D. yang disampaikan dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
Penumpukan sampah rumah tangga merupakan salah satu masalah yang banyak dihadapi oleh masyarakat di Kota Palangka Raya saat ini, dimana sebagian besar sampah rumah tangga yang dihasilkan merupakan sampah organik. Sejauh ini, masyarakat setempat cenderung mengelola sampah organik dengan cara menimbun, membakar, atau menumpuknya di pinggir jalan dan/ atau sekitar perumahan.
Fenomena ini tentunya dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan warga setempat. Bertolak dari pemasalahan tersebut, maka muncullah sebuah gagasan untuk mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) tentang “Pelatihan pembuatan desinfektan eco enzyme kepada anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kelurahan Habaring Hurung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya” yang dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 September 2023.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dosen dari Program Studi Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA), Universitas Palangka Raya yang di ketuai oleh Retno Agnestisia, S.Si., M.Sc., Ph.D dan beranggotakan Erwin Prasetya Toepak, S.Si., M.Si, Rizki Rachmad Saputra, S.Si., M.Sc., Yuliana, S.Si., M. Biotek., dan Marvin Horale Pasaribu, S.Si., M.Si. Kegiatan ini juga dibantu oleh dua orang mahasiswa dari Program Studi Kimia yang bernama Abed Nego Purba dan Okta Prianus.
Kegiatan pelatihan pembuatan eco enzyme sebagai desinfektan ini sangat didukung oleh Lurah Habaring Hurung Bapak Setyono, dimana beliau membuka acara serta ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan. Beliau menuturkan bahwa dengan adanya partisipasi aktif dari akademisi seperti dosen dan mahasiswa melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas SDM warga kelurahan serta menjaga kesehatan lingkungan dengan pemanfaatan bahan alami sebagai desinfektan. Beliau bahkan berharap agar kegiatan ini tidak hanya sekali dilaksanakan tetapi berkelajutan.
Pelaksanaan kegiatan Pengabdian dibagi menjadi dua segmen. Segmen pertama adalah penyampian materi dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi, sedangkan segmen kedua adalah demonstrasi pembuatan desinfektan eco enzyme bersama peserta kegiatan.
Adapun materi yang disampaikan mengenai sampah organik dan bahayanya, fungsi dan manfaat desinfektan eco enzyme, teknik pembuatan dan cara penggunaannya. Setiap peserta diakhir kegiatan juga diberikan produk desinfektan eco enzyme yang telah dibuat sebelumnya oleh Tim PKM secara gratis, dengan tujuan agar peserta dapat merasakan secara langsung manfaat dari penggunaan desinfektan eco enzyme.
Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta kegiatan memberikan respons positif terhadap materi yang diberikan. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta kegiatan saat penyampaian materi, diskusi, dan demonstrasi. Hal tersebut dibuktikan melalui wawancara singkat dengan warga peserta pelatihan yang dilakukan oleh Mahasiswa dari Program Studi Kimia.
“Saya belum pernah mengikuti pelatihan seperti ini. Ini baru pertama kali saya ikut pelatihan pembuatan eco enzyme sebagai desinfektan alami. Kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat bagi saya dan para petani di kelurahan ini.
Melalui materi dan pelatihan yang telah diberikan, kami sekarang dapat membuat desinfektan alami berbahan eco enzyme dari sisa buah-buahan dan sayuran yang selama ini hanya dibuang dan kurang termanfaatkan. Selain itu, dengan menggunakan desinfektan alami juga bermanfaat bagi kesehatan warga” ucap Mbah Herman.
Beliau menyarankan agar kegiatan pelatihan ini diperpanjang karena dapat menambah pengalaman warga yang lebih baik lagi.
Selain itu, Ibu Desy yang juga merupakan warga dan peserta pelatihan menyampaikan antusiasnya selama mengikuti kegiatan ini:
“Saya sangat tertarik untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini, karena melalui kegiatan ini saya bisa mendapatkan pengalaman serta ilmu baru. Saya belum pernah mengikuti kegiatan seperti ini sebelumnya, bagus sekali!” imbuhnya.
“Pelatihan pebuatan eco enzyme ini sangat bermanfaat terutama dikarenakan banyaknya tanaman alami yang berada di sekitaran rumah maupun lokasi desa Habaring Hurung.” Tambah Ibu Desy.
Ibu Desy juga menyampaikan saran agar kedepannya di Kelurahan Habaring Hurung kegiatan pelatihan seperti ini semakin bertambah.
“Saran saya agar kegiatan pelatihan dan sosialisasi ini diperpanjang dengan pengenalan tanaman lain khususnya jenis sayur-sayuran yang dapat dimanfaatkan menjadi eco enzyme, dan kami berharap agar kalian sering-sering datang ke desa kami lagi”.
Kesuksesan kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan oleh berbagai pihak dan dukungan serta bantuan dana dari DIPA F-MIPA UPR 2023. Kegiatan pelatihan diharapkan dapat mengedukasi warga Habaring Hurung untuk memanfaatkan sampah organik menjadi produk yang lebih bermanfaat dan dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. (CPS/ist)