DISEMINASI LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALTENG

oleh -
oleh
DISEMINASI LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALTENG 1

Palangka Raya, (DAYAK NEWS). Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah Dengan Tema Strategi Fiskal Dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Daerah, dilangsungkan secara daring melalui aplikasi Zoom, Kamis pagi.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kalteng, Rihando, menyebutkan beberapa hal penting.

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar tidak hanya bagi kesehatan masyarakat namun juga bagi perekonomian baik secara mikro/rumah tangga maupun secara makro regional dan nasional.

Pada tahun 2020, kinerja ekonomi Kalimantan mengalami penurunan yang signifikan di hampir semua sektor. Dari sisi permintaan tercatat komponen ekspor mengalami kontraksi sebesar 7,23 % (year on year) menurun dari tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 4,08% (yoy).

Komponen investasi/Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) juga tercatat kontraksi sebesar 3,06% (yoy) turun dari tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,71 % (yoy).

Sementara Konsumsi Pemerintah tercatat tumbuh positif 4,97% (yoy) meningkat dibandingkan tahun 2019 yang tumbuh 3,95% (yoy). Dengan demikian, perkembangan ekonomi Kalimantan Tengah pada tahun 2020 tercatat terkontraksi sebesar 1,40% (yoy) menurun signifikan dari tahun 2019 yang tumbuh positif mencapai 6,09% (yoy).

DISEMINASI LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI KALTENG 2

Dampak menurunnya pertumbuhan ekonomi berimbas pada terjadinya penguranpan tenaga kerja serta naiknya anpka kemiskinan

BI menyebut, diperlukan berbagai langkah-langkah yang tepat dan cepat untuk mengurangi dampak negatif dari Covid-19.

Untuk memulihkan ekonomi Indonesia, pemerintah telah menetapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan berbagai kebijakan untuk membangkitkan kembali roda penggerak perekonomian nasional.

Di samping itu, diperlukan pula peran pemerintah daerah agar proses pemulihan ekonomi dapat cepat terlaksana

Pada tahun 2020 Pemerintah telah merealisasikan Rp579,78 triliun atau 83,4 persen dari total pagu anggaran. Realisasi tersebut meliputi bidang kesehatan, perlindungan sosial, serta sektoral K/L dan Pemda, UMKM, Pembiayaan korporasi, serta insentif usaha.

BACA JUGA :  PERTEMUAN REGIONAL SAKSI-SAKSI YEHUWA DIBUKA

Sementara, Anggaran PEN tahun 2021 mencapai Rp 699,43 triliun atau meningkat dari alokasi sebelumnya dengan fokus untuk lima bidang yakni kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, insentif usaha, serta dukungan UMKM dan pembiayaan korporasi. Program PEN tersebut merupakan kebijakan luar biasa (extraordinary) yang dikeluarkan pemerintah dalam menghadapi kejadian extraordinary akibat pandemi Covid-19.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga telah menyusun APBD 2021 dengan fokus pada percepatan pemulihan ekonomi, sehingga alokasi anggaran yang memadai untuk penanganan Covid-19, pemulihan ekonomi, dan percepatan realisasi anggaran daerah perlu menjadi perhatian serius bagi kita semua.

Sejalan dengan strategi kebijakan nasional, sinergi dan sinkronisasi program pemulihan ekonomi nasional dan daerah diharapkan dapat mempercepat dalam pemulihan ekonomi, sehingga masyarakat dapat kembali meningkat tingkat kesejahteraannya. (CPS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.