Dosen UPR Gelar Pelatihan Vacuum Frying

oleh -
oleh
Dosen UPR Gelar Pelatihan Vacuum Frying 3

Pulang Pisau (Dayak News) – Mesin Vacuum Frying merupakan implementasi alat penggorengan yang menggunakan prinsip vakum pada ruang penggorengan. Teknologi ini merupakan sistem penggorengan hemat minyak serta kegurihan produk cukup tinggi, sehingga produk yang dihasilkan dapat bertahan lama (tahan sampai 1 bulan).

Masalah yang dihadapi Kelompok Tani Sangalang Hapakat adalah pengolahan pasca panen diantaranya proses produksi keripik jamur tiram. Sebelumnya, proses ini dilakukan dengan menggoreng menggunakan wajan sehingga kualitas produk yang dihasilkan belum begitu baik, hal ini dikarenakan keripik tidak dapat bertahan lama. Selain itu, pada proses penggorengan juga membutuhkan konsumsi minyak goreng yang cukup banyak.

Dosen UPR Gelar Pelatihan Vacuum Frying 4

Hal ini mendorong Tim Dosen Universitas Palangka Raya (UPR) dalam melaksanakan program pengabdian masyarakat untuk memanfaatkan teknologi tepat guna untuk membantu masyarakat khususnya dalam pengolahan pasca panen jamur tiram.

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat UPR melalui program Hibah Program Dosen Pendamping Wirausaha Masyarakat (PDPWM) Tahun Anggaran 2024 dengan Nomor: 2264/UN24.13/AL.04 yang diketuai Samsul Arifin, M.Si. dan beranggotakan Made Dirgantara, M.Si. Tiur Roida Simbolon, M.E. dan Garry William Dony, M.Or., serta dibantu oleh mahasiswa Wiwit Pajariah, Evita Wahyu Nuryanti, Made Setyawati Apsari, dan Suliwa. Kolaborasi ini terdiri dari Prodi Fisika FMIPA UPR, Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UPR dan PJKR FKIP UPR. Program ini diinisiasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 2024 yang lalu pada Kelompok Tani Sangalang Hapakat Desa Tanjung Sangalang Kecamatan Kahayan Tengah Kabupaten Pulang Pisau.
Pelatihan ini bertujuan memberikan pendampingan dalam pengolahan pasca panen jamur tiram menggunakan alat Vacuum Frying.

BACA JUGA :  KALTENG IMPLEMENTASIKAN VISI JOKOWI INDONESIA 2045

Alat ini difungsikan untuk menggoreng keripik jamur tiram dengan metode vakum, yang sebelumnya hanya digoreng secara manual. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini menggunakan metode observasi kendala, pemecahan masalah, serta analisis kebutuhan sebagai tindak lanjut pemecahan masalah, kemudian pendampingan pelatihan alat dan uji coba kelayakan alat, penggunaan, dan perawatan alat pada kelompok tani, serta pendampingan pengemasan dan pemasaran produk
Vacuum Frying.

Sistem pengolahan pasca panen ini menawarkan beberapa keunggulan, diantaranya hasil keripik lebih crispy dan tahan lama, konsumsi minyak goreng lebih rendah, mudah dalam perawatan dan dapat menjadi solusi dalam pengolahan pasca panen jamur tiram.

Hal ini karenanya dapat membantu mengatasi masalah yang dialami kelompok tani dalam menambah nilai jual jamur tiram tersebut.

Dengan menggunakan teknologi tepat guna, masyarakat dapat meningkatkan ekonomi melalui proses penjualan dan pemasaran yang lebih baik.

Ketua Kelompok Tani, Atie menyampaikan kegiatan ini dapat membantu mengolah jamur tiram pasca panen dan sangat bagus untuk dikembangkan. Sebelumnya jamur tiram hanya digoreng di wajan dan menghabiskan banyak minyak goreng. Dengan alat ini bisa menghemat biaya produksi dan hasilnya lebih bagus.

Ketua Tim Pengabdian, Samsul Arifin juga menyampaikan terima kasih kepada kelompok tani yang telah berperan aktif dalam pelatihan penggunaan vacuum frying yang nantinya dapat digunakan, dirawat dan dikembangkan dengan baik. Harapannya program ini dapat bermanfaat dan membantu meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat melalui pengolahan jamur tiram.

Pelatihan vacuum frying diharapkan dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Tanjung Sangalang dengan menciptakan peluang usaha baru yang menjanjikan. Selain bisa digunakan untuk menggoreng jamur tiram, alat ini juga dapat memproduksi keripik dari bahan-bahan yang lain. Dengan demikian, usaha masyarakat di Desa Tanjung Sangalang tidak hanya dapat menjual secara mentah, namun dapat meningkatkan nilai jual produk dan dapat memberikan dampak positif yang lebih luas bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan. (CPS/Ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.