EUFORIA PENDUKUNG PARTAI AMANAT NASIONAL, RELA MENGGUNDULKAN RAMBUT DENGAN STYLE ANGKA 12

oleh -
oleh
EUFORIA PENDUKUNG PARTAI AMANAT NASIONAL, RELA MENGGUNDULKAN RAMBUT DENGAN STYLE ANGKA 12 1
Pria Dewasa yang secara sukarela mencukur rambutnya hingga plontos atau gundul dan divariasikan angka 12 yang merupakan Nomor Urut Parta peserta Pemilu berlambang Matahari Putih Tersebut.

Palangka Raya (Dayak News) – Euforia Pesta Demokrasi lima tahun yakni Pemilihan Umum tahun 2024 sudah terasa meskipun terhitung masih beberapa bulan lagi.

Salah satu Euforia yang menjadi pemandangan unik saat Pengantaran Bacaleg dari Partai Amanat nasional, Jumat (12/05/2023) siang yakni adanya delapan orang Pria Dewasa yang secara sukarela mencukur rambutnya hingga plontos atau gundul dan divariasikan angka 12 yang merupakan Nomor Urut Parta peserta Pemilu berlambang Matahari Putih Tersebut.

Dijumpai dirumah Pemenangan Muhammad Syauqie Center, Akhmad (50) mengaku bangga bisa memberikan yang terbaik untuk partainya meskipun kontribusinya hanya lewat aksi cukur rambut sampai botak.

“Kecintaan ulun dengan PAN pak, karena sudah sejak lama ulun bersama partai PAN yang mana partai ini memang berjuang bersama-sama dengan rakyat, makanya ulun ikhlas demi menangnya partai PAN dan juga Calon-Calon Anggota dewannya, 12 selalu dihati pokoknya,” ucap Akhmad.

Pria yang merupakan relawan partai Amanat Nasional dari Kelurahan Bengaris ini tidak sendiri memplontoskan rambutnya, bersama ke tujuh rekannya yang lain melakukan Aksi cukur secara dadakan sebelum pendaftaran bacaleg ke KPU Provinsi Kalimantan Tengah.

“Ini yang bisa ulun lakukan pak, semoga Partai PAN menang dan banyak suara, dan nanti suatu saat siapa gin yang duduk di kursi anggota dewan jangan lupai kami, itu haja harapan ulun, insya Allah hati kami khusus kasan PAN.” Tukasnya.

Sementara itu, selain menemukan keunikan tersendiri dalam aksi Pendaftaran Bacaleg Ke KPUD Kalimantan Tengah, Nuansa Keragamaan Kebudayaan juga ditunjukan Simpatisan Partai PAN dengan Longmarch menggunakan baju adat dayak kalimantan tengah, kesenian tari Hadrah hingga kesenian Reog Ponorogo dan tidak ketinggalan iringan para pembecak dari pasar besar Palangka Raya. (AJn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.