Palangka Raya, 2/10/2020 (Dayak News). Kasus persetubuhan anak dibawah umur yang dilakukan pelaku STN (22) terhadap Melati (13) dan sempat viral dijejaring media sosial ternyata membuka fakta baru kasusnya.
Dari hasil penyidikan yang dilakukan penyidik unit PPA Satreskrim Polresta Palangka Raya ternyata merupakan pasangan kekasih dan tindakan persetubuhan dilakukan atas dasar suka sama suka.
Kasat Reskrim Polresta Palangka Raya, Kompol Todoan Agung Gultom yang dikonfirmasi menyebutkan kasus persetubuhan ini tetap akan dilanjutkan mengingat korban sebut saja Melati masih dibawah umur.
“Kita akan koordinasi dengan beberapa ahli termasuk satgas dari P2TP2A, satgas PPA dan dinas sosial terkait penanganan selanjutnya, untuk pelaku akan terancam pasal 81 ayat 2 Undang Undang Perlindungan Anak dan UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.” jelas Todoan.
Ditambahkan Todoan, pelaku dan korban ternyata merupakan sepasang kekasih dan sudah menjalani hubungan percintaan selama lima bulan atas dasar suka sama suka.
Sementara itu, Ibu kandung pelaku berinisial B (40) yang dijumpai saat berada kediamannya, Jumat (2/10/2020) menuturkan bahwa kasus pemerkosaan yang viral sebagaimana yang telah diberitakan sebelumnya ternyata tidak ada hubungan sedarah seperti diberitakan dan dirinya juga membantah bahwa hubungan antara anaknya dengan korban sebenarnya adalah hubungan pacaran.
“Hubungan mereka sudah sering ingin putus namun perempuannya tidak mau, bahkan perempuannya sering kerumah sini dan sering mengancam ingin bunuh diri kalau hubungan mereka putus,” terangnya.
Ditambahkan Ibu pelaku, dirinya juga menyangkal kalau kasus ini adalah pemerkosaan, sebab hubungan anaknya dengan korban adalah pacaran dan suka sama suka tidak ada unsur paksaan.
“Saya ini jarang kemana-mana, tiap hari momong cucu di rumah jadi saya tahu kalau perempuannya sering ke rumah sini” imbuhnya. (AJn/BBU).
