Palangka Raya (Dayak News) – Calon Pegawai Negeri Sipil formasi Tahun Anggaran 2024 di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarkatan Kalimantan Tengah menerima pemaparan dua materi penting yaitu Penanganan Bencana Alam bagi Warga Binaan Pemasyarakatan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan Provinsi Kalimantan Tengah serta materi Keprotokolan yang disampaikan oleh Kepala Bagian Protokol Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (10/06/2025)
Materi pertama yang bertajuk Penanganan Bencana Alam bagi WBP disampaikan oleh Kepala Seksi Sumber Daya Basarnas Provinsi Kalimantan Tengah, Sarjito. Dalam pemaparannya, Ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan prosedur evakuasi yang cepat dan tepat dalam situasi darurat, khususnya di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah.
“Kesiapan petugas Pemasyarakatan dalam menghadapi bencana sangat krusial, mengingat Lapas dan Rutan memiliki populasi yang padat dan membutuhkan penanganan khusus,” jelasnya.
Para CPNS dibekali pemahaman dasar mengenai manajemen bencana, sistem peringatan dini, serta simulasi tanggap darurat yang melibatkan WBP sebagai kelompok rentan saat terjadi bencana alam.
Materi kedua disampaikan oleh Pelaksana Tugas Kepala Subbagian Keprotokolan pada Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Fitri S. Adi, yang membahas mengenai Keprotokolan.
“Sebagai Aparatur Sipil Negara, pemahaman protokol sangat penting untuk menjaga citra instansi dan menghormati hierarki dalam pelayanan publik,” tegasnya.
Dalam sesi ini, para CPNS diberikan pemahaman mendalam mengenai aturan dan tata cara penyelenggaraan acara resmi kedinasan, etika penyambutan pejabat negara, serta pentingnya peran keprotokolan dalam mendukung citra dan kelancaran kegiatan institusi pemerintahan.
Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kalimantan Tengah, I Putu Murdiana, menyampaikan apresiasi kepada para narasumber dan menekankan bahwa pemahaman terhadap penanganan bencana serta keprotokolan merupakan bekal penting dalam mendukung tugas-tugas Pemasyarakatan secara profesional dan humanis.
“Pembekalan ini sangat penting untuk menanamkan kesadaran dan kesiapan para CPNS dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan Pemasyarakatan, serta membekali mereka dengan etika keprotokolan yang menjadi bagian dari tugas kedinasan. Kami harap para CPNS dapat memahami dan mengimplementasikan materi ini secara optimal dalam pelaksanaan tugas ke depan,” ujar Kakanwil.
Pada sesi terakhir, para CPNS juga diberikan materi mengenai Teknik Penangkapan dan Pengendalian. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan dan penguatan kompetensi awal bagi CPNS agar siap menghadapi tantangan tugas di lingkungan Pemasyarakatan yang dinamis dan kompleks. (Mel/AJn)
