Palangka Raya (Dayak News) – Sebagai Salah satu upaya Sosialiasi dan Penyadaran kepada Masyarakat tentang bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan ditengah cuaca panas yang ekstrim dan terjadi dikota Palangka Raya dalam satu bulan ini, Tim BPBD Kota Palangka Raya melakukan Siaran Keliling mensosialisasikan hal tersebut.
Dengan menggunakan Pengeras suara dari Mobil Rescue BPBD, Tim Siaran Keliling Bidang I Pencegahan mensosialisasikan tentang bahaya Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan berikut dampak yang ditimbulkan akibat dari Karhutla itu sendiri seperti adanya gangguan Kesehatan berupa Ispa hingga terganggunya Perekonomian.
Selain mensosialisasikan dan menyadarkan masyarakat akan bahaya Karhutla, Tim BPBD juga memberikan Edukasi terkait Cuaca Panas ekstrim yang terjadi dikota Palangka Raya, mulai dari akibat yang ditimbulkan akibat dari suhu panas yang bisa mengakibatkan Kebakaran hingga anjuran tentang penggunaan krim tabir surya yang memiliki kadar SPF 30 bagi masyarakat yang ingin berpergian keluar rumah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengungkapkan bahwa siaran keliling ini diharapkan bisa menyadarkan masyarakat akan bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan, selain bisa merusak alam, juga akan berdampak dengan gangguan kesehatan jika Kebakaran Hutan dan lahan terus berlanjut, dimana akan terjadi bencana Kabut asap seperti tahun 2015 dan juga tahun 2019.
“Melalui siaran keliling ini, kita berharap bisa membagikan sedikit edukasi kepada masyarakat terkhususnya bagi masyarakat yang kehidupannya berdampingan dengan hutan dan lahan agar tidak lagi membuka lahan dengan sistem buka bakar yang dimana hal tersebut merupakan cikal bakal dari terjadinya kebakaran hutan dan lahan.” Ungkap Emi Abriyani.
Dirinya berharap dengan adanya siaran keliling yang juga dibarengi dengan sambang warga bisa mengoptimalkan kesadaran masyarakat untuk tidak lagi membuka lahan dengan cara buka lahan dengan dibakar, dan berharap bisa di terapkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga peristiwa kebakaran hutan dan lahan bisa diminimalisir sekecil mungkin. (AJn)