HLM TPID SE-KALIMANTAN TENGAH

oleh -
oleh
HLM TPID SE-KALIMANTAN TENGAH 1
H. Edy Pratowo

Palangka Raya (Dayak News) – Mengambil tema “Bersinergi Mengendalikan Inflasi Menjelang Puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Selasa, 29 Maret 2022 bertempat di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Kalimantan Tengah menyelenggarakan High Level Meeting (HLM) TPID, mempersiapkan strategi pengendalian inflasi selama bulan puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1443 H.

Rapat dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, H. Edy Pratowo, dan dihadiri secara hybrid (online-offline) oleh seluruh anggota TPID tingkat Kota/ Kabupaten di Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam sambutannya, H. Edy Pratowo menyampaikan perlunya TPID untuk terus melakukan pemantauan perkembangan harga dan ketersediaan komoditas pangan baik pada level konsumen maupun produsen/ pedagang.

Selain itu, H. Edy Pratowo juga menekan strategi pengendalian inflasi melalui pemanfaatan potensi yang ada yaitu reaktivitas pasar penyeimbang dengan inovasi pembayaran menggunakan Quick Response code Indonesian Standard (QRIS), memanfaatkan media digital sebagai sarana pemasaran dan melakukan komunikasi kepada masyarakat agar berbelanja bijak selama bulan puasa Ramadhan hingga hari raya Idul Fitri 1443 H.

Selanjutnya H. Edy Pratowo menghimbau kepada pengusaha agar dapat memenuhi persediaan kebutuhan masyarakat dan mengkomunikasikan kepada pemerintah daerah apabila terdapat kendala di lapangan.

HLM TPID juga diisi paparan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yura Djalins yang menyampaikan komoditas penyumbang inflasi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri dalam tiga tahun terakhir antara lain angkutan udara, beras, daging ayam dan emas perhiasan.

HLM TPID SE-KALIMANTAN TENGAH 2

Yura juga menyampaikan pemantauan mobilitas masyarakat Kalimantan Tengah pada Maret 2022, terdapat peningkatan dan di atas baseline (rata-rata pergerakan masyarakat pada periode 3 Januari sampai dengan 6 Februari 2020). Yura menambahkan meskipun dari sisi ekonomi peningkatan mobilitas akan berdampak positif dan mendorong peningkatan konsumsi masyarakat, namun pada sisi lain dapat mendorong kenaikan inflasi lebih lanjut, apabila tidak dilakukan antisipasi dengan memastikan ketersediaan kebutuhan pokok yang mencukupi di masyarakat.

Terlebih saat ini, kondisi geopolitik terjadi perang antara Rusia dan Ukraina, yang berpotensi mendorong kenaikan harga energi dan pangan, di samping juga penerapan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) oleh Pemerintah Pusat pada bulan April 2022 menjadi sebesar 11persen.

Untuk itu, dalam rangka mengsinergikan langkah pengendalian inflasi menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H diperlulan sinergi seluruh TPID se-Kalimantan Tengah.

Yura menyakini bahwa inflasi pada bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H akan tetap dapat terkendali sesuai sasaran berdasarkan persiapan yang telah dan akan dilakukan oleh seluruh TPID Kota/ Kabupaten di Kalimantan Tengah, beserta dinas/ instansi terkait yang bersinergi dengan para pelaku usaha sejak awal bulan Maret 2022.

Selanjutnya dalam upaya pengendalian inflasi, Yura juga merekomendasikan kepada Pemerintah Daerah pada jangka menengah dapat dilakukan integrasi sektor pertanian dengan sektor digital dalam rangka perluasan pemasaran untuk mendukung keterjangkauan harga.

Sementara pada jangka panjang Pemerintah Daerah diharapkan dapat mengkaji opsi stabilitas harga pangan melalui keterlibatan BUMD sebagaimana telah dilakukan pada beberapa daerah seperti Provinsi-provinsi DKI Jakarta dan Jawa Timur. (CPS/BIKalteng)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.