Palangka Raya (Dayak News) – Ratusan Warga yang bermukim di sekitar Komplek Universitas Palangka Raya, Sabtu (01/03/2025) Sore memadati Pasar Wadai Ramadan 1446 Hijriah yang terletak di samping Masjid Salahuddin Jalan Yos Sudarso untuk berburu Takjil Kudapan Berbuka Puasa.
Kehadiran Pasar Wadai Ramadan Mesjid Salahuddin di Lingkungan Kampus Universitas Palangka Raya menjadi magnet bagi warga setempat, karena tidak hanya warga yang berpuasa saja yang berbelanja, banyak juga warga yang datang dari berbagai dedominisi agama yang ikut berpartisipasi berbelanja di lokasi tersebut.
Dari Pantauan Redaksi Dayaknews.com, Terlihat sudah sejak sore hari ada ratusan pengunjung yang keluar masuk memadati area pasar untuk berburu takjil dan makanan berbuka puasa, menciptakan suasana yang semarak dan penuh antusiasme.
Bahkan, Pasar Wadai yang selalu hadir setiap tahun di kala Bulan Suci Ramadan, membawa berkah tersendiri bagi pedagang yang meraup keuntungan dari lonjakan pembeli.
Berbagai jajanan dan kudapan khas Ramadan, seperti kolak, bubur sumsum, bubur kacang hijau, hintalu karuang, es campur, es kelapa dan berbagai makanan berat lainnya yang jarang ditemui dihari biasanya, laris manis diserbu warga.
Salah satu pedagang di lapak Pasar Wadai Ramadan 1446 Hijriah Mesjid Salahuddin yang di jumpai wartawan dayaknews.com, Farida atau biasa kerap disapa Kak Ida mengungkapkan rasa syukurnya atas ramainya pasar Ramadan kali ini.
“Alhamdulillah, diluar Ekspetasi dan sangat bersyukur sekali karena hari ini di awal puasa sangat ramai sekali pembeli sejak sore tadi. Semoga ramai terus sampai akhir Ramadan,” ungkapnya sembari melayani pembeli, Sabtu (01/03/2025) sore jelang Berbuka puasa.
Kak Ida pun mengungkapkan jika di tahun ini, dirinya menyiapkan stok makanan siap saji dalam jumlah besar untuk memenuhi permintaan pelanggan di awal puasa ramadan 1446 Hijriah ini.
“makanan yang saya jual rata-rata dicari yang jarang di temukan seperti Oseng Mandai (olahan dari kulit Buah Cempedak.red), ayam goreng, nila asam manis, ayam bistik dan lauk pauk serta sayur mayur lainnya. Kalau untuk yang favorit ayam bistik, saya sampai bawa 3 kotak hari ini dan semuanya habis,” ucap Kak Ida, dengan wajah tersenyum.
Perasaan bahagia juga dirasakan pedagang kue-kue tradisional khas Bulan Ramadan, salah satunya Mama Salsabila yang sudah berapa tahun ini ikut berpartisipasi dengan berjualan di lapas Pasar Wadai Ramadan Mesjid Salahuddin.
Melihat kondisi awal Ramadan ini, dirinya optimismeraih keuntungan lebih selama bulan suci dari dagangannya berjualan kue-kue tradisional seperti Lakatan, Hamparan tatak, Kararaban dan Bingka Kentang khas Banjar yang memang selalu di cari dan menjadi bintangnya di saat bulan Puasa.
“Insya Allah, optimis sampai akhir Ramadan terus ramai penjualan kami. Kami pun sangat terbantu dengan adanya pasar Ramadan ini. Banyak pelanggan baru yang datang dan omzet penjualan meningkat dibandingkan hari biasa,” tegasnya.
Pasar Ramadan yang terletak di tengah-tengah pusat kota yang merupakan titik keramaian di Jalan Yos Sudarso tersebut tidak hanya mempermudah warga mendapatkan makanan berbuka, tetapi juga menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan pendapatan.
Keberadaan pasar ramadan yang dicetuskan oleh para Pengurus Mesjid Salahuddin ini juga diharapkan kedepannya dapat berkontribusi terhadap ekonomi lokal dan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah masyarakat terkhususnya yang berjualan di bidang Kuliner. (AJn)