Palangka Raya (Dayak News) -Kalimantan Tengah mengalami inflasi rendah 0,08 persen hasil gabungan dua kota pengamatan di Palangka Raya dan Sampit.
Dari 90 kota pantauan Indek Harga Konsumen (IHK) nasional, 34 kota mengalami inflasi dan 56 kota deflasi selama Juli 2021. Inflasi tertinggi di Pangkal Pinang (0,60 persen) dan deflasi tertinggi terjadi di Gorontalo (0,90 persen). Palangka Raya menempati peringkat ke-32 kota inflasi, sedangkan Sampit di peringkat ke-23 kota inflasi.
Inflasi di Palangka Raya (0,04 persen) dipengaruhi oleh peningkatan indeks kelompok makanan, minuman dan tembakau (0,05 persen) dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,05 persen), serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,04 persen).
Inflasi di Sampit (0,17 persen) dipengaruhi oleh peningkatan kelompok pendidikan (2,20 persen), kelompok kesehatan (0,32 persen), serta kelompok pakaian dan alas kaki (0,18 persen).
Berdasarkan dua kota acuan (Palangka Raya dan Sampit), Kalimantan Tengah mengalami inflasi (0,08 persen), laju inflasi tahun kalender (1,24 persen), dan tingkat inflasi tahun ke tahun (2,17 persen).
Komoditas bahan pangan yang berkontribusi dalam inflasi di Palangka Raya adalah daging ayam ras (0,08 persen) dan rokok kretek filter (0,03 persen). Sementara di Sampit kontribusi inflasi diberikan oleh daging ayam ras (0,15 persen) dan sayur kacang panjang (0,06 persen).
Demikian antara lain Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) dari kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, yang disampaikan oleh kepalanya, Eko Marsoro, melalui daring, Jumat (1/10) pagi. (CPS)