Palangka Raya (Dayak News) – Keberadaan Kemah Pelangi Borneo (KPB) yang sudah berusia 10 tahun kini, dirasakan sebagai suatu langkah bernas mendukung pendidikan anak-anak antara usia 3 hingga 12 tahun, di luar sekolah di Kota Palangka Raya dan sekitarnya.
Kemah Pelangi Borneo sesuai dengan namanya adalah kelompok yang tidak membeda-bedakan agama dan asal suku dari anak-anak yang terlibat di dalamnya. Seperti warna-warni pelangi.
Hal ini terungkap saat KPB merayakan hari jadinya yang ke-10, di Aula Pertemuan Hotel Hawaii, Jl. Bubut, Sabtu (2/9) sore.
KPB digagas oleh seorang Ibu Veronika Utami dari Jakarta, dan sudah tiga tahun terakhir melakukan pembinaan dan pendidikan anak-anak antara usia 3 hingga 12 tahun di Palangka Raya dan sekitarnya.
Dalam sambutannya Ibu Veronika Utami menyebut bahwa pendidikan itu adalah sebuah investasi yang mahal dan berjangka panjang. Untuk mendapatkan generasi muda cerdas, mandiri dan berkualitas harus dipersiapkan di semua aspek dan cara.
KPB merupakan upaya memberikan pendidikan gratis dengan dukungan dari sponsorship dunia usaha dan dermawan yang tidak mengikat.
Begitu pula dengan menyambut ke depan bahwa Ibukota Negara IKN Nusantara akan berada di Pulau Kalimantan, maka sumberdaya manusia (SDM) di daerah ini jangan sampai tertinggal dari daerah-daerah lainnya.
Keberadaan KPB di Palangka Raya antara lain ada di Cabang-cabang Pelabuhan Rambang, Pondok Daud pal 10, Bereng Bengkel, dan di Pulang Pisau.
Perayaan hari jadi ke-10 KPB ini dihadiri oleh wakil rakyat dari DPRD Provinsi Kalteng, Ketua Komisi III, membidangi Kesejahteraan Sosial, Dr. Siti Nafsiah, MSi dan dari Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Frides Mahaga, dr. Theodorus Sapta Atmadja dan undangan lainnya.
Acara ini dimeriahkan dengan pagelaran seni tari dan nyanyian dari anak-anak KPB dan juga pameran produk UMKM dari cabang-cabang KPB. (CPS)
