Palangka Raya (Dayak News) – Seorang Pria berinisial CH alias Ichank yang merupakan salah seorang Ketua Sanggar Tari yang ada di Palangka Raya, Kamis (15/01/2024) sore ramai-ramai di bawa ke Mapolresta Palangka Raya oleh puluhan driver Ojek Online yang ada di Palangka Raya.
CH alias Ichank di bawa ke Mapolresta Palangka Raya dari kediamannya yang berada di Jalan Temanggung Tilung 11 Kelurahan Menteng karena sebelumnya diduga terlibat percakapan atau perdebatan dengan seorang Driver Ojek Online yang akan mengantarkan pesanan makanan yang di pesan oleh CH.
Kedatangan para driver ojol tersebut ke tempat atau kediaman CH, bermula dari viralnya unggahan potongan percakapan antara CH dan seorang Driver Ojol di media sosial.
Unggahan tersebut memperlihatkan tangkapan layar percakapan antara seorang driver ojol dengan CH sebagai pelanggan. Percakapan itu memuat kata-kata yang dianggap menghina profesi para driver.
Salah seorang driver Ojol saat dibincangi awak media, Gandi Setiawan, pun menjelaskan tentang kronologi kejadian yang terjadi, dimana Menurutnya, unggahan tersebut berasal dari akun Facebook bernama Basuk, yang mempublikasikan isi chat kontroversial tersebut.
“Dalam percakapan itu, terdapat ancaman dan kata-kata yang tidak pantas diucapkan yang diduga berasal dari customer seperti hendak meludahi seluruh driver yang ada. Hal itu juga memantik emosi dari driver saat itu sehingga mengeluarkan kata kurang pantas,” ungkapnya.
Dijelaskan Gandi, setelah informasi itu menyebar, para driver ojol pun berinisiatif mendatangi rumah CH untuk meminta klarifikasi sekaligus permintaan maaf atas penghinaan tersebut kepada driver Ojol Online yang ada di kota Palangka Raya.
“Namun ketika didatangi, customer tersebut membantah pernah mengirim pesan seperti yang viral tersebut. Dirinya pun mengaku telah menghapus riwayat percakapan karena dianggap tidak penting,” tegasnya.
Aksi kedatangan para driver ojol yang mencapai lebih dari 50 orang tersebut berjalan tanpa insiden kekerasan. Pihaknya diterima dengan baik oleh pihak customer hingga akhirnya secara bersama-sama berangkat ke Polresta Palangka Raya untuk menyelesaikan masalah.
“Kami tidak berniat melakukan kekerasan. Kedatangan kami hanya untuk meminta kejelasan dan menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Karena tidak ada titik temu, kami sepakat untuk membawa persoalan ini ke Polresta Palangka Raya,” Pungkasnya singkat.(AJn)