Palangka Raya (Dayak News) – Mulai minggu ini, Pemerintah Kota Palangka Raya telah menetapkan status transisi pemulihan tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangka Raya.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya, Berlianto mengatakan penetapan status transisi ini dilakukan karena saat ini di Kota Cantik sudah mulai turun hujan sehingga jumlah hot spot atau titik panas akibat kebakaran Hutan dan Lahan juga berkurang.
“Berdasarkan hasil evaluasi lapangan dan kaji cepat Tim Reaksi Cepat sampai 19 Oktober 2023 dilaporkan telah terjadi penurunan hot spot,” sebut Berlianto saat memimpin rapat dengan tim Satgas Karhutla belum lama ini.
Berlianto mengatakan bahwa penurunan titik api per tanggal 19 Oktober 2023 terpantau 14 titik api lama, sehingga saat ini hanya diperlukan penanganan lanjutan dilokasi-lokasi tersebut seperti di Karya Hapakat Jalan Tjilik Riwut KM 14, Komplek Hasanka Boarding School dan beberapa lokasi lainnya.
Sementara itu berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi Dan Geofisika stasiun Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, diperkirakan curah hujan dasarian per minggu ke 3 bulan Oktober 2023 untuk wilayah Kota Palangka Raya diperkirakan terjadi peningkatan curah hujan.
Sedangkan kondisi Indeks Standar Pencemaran Udara Kota Palangka Raya sampai 19 Oktober 2023 pukul 20.00 WIB mencapai PM 2,5 level 96 yang berarti kualitas udara sedang.
“Atas dasar kondisi tersebut maka Pemerintah Kota Palangka Raya memutuskan Penetapan Status Transisi Pemulihan Tanggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan dan berfokus pada pemadaman lanjutan.” Pungkas Berlianto. (AJn)