LAMBAIAN TANGAN KORBAN BALITA YANG TERLIBAT KECELAKAAN DI JALAN TJILIK RIWUT KM 44, TERNYATA PERTANDA UNTUK KELUARGA

oleh -
oleh
LAMBAIAN TANGAN KORBAN BALITA YANG TERLIBAT KECELAKAAN DI JALAN TJILIK RIWUT KM 44, TERNYATA PERTANDA UNTUK KELUARGA 1
Ketiga orang korban lakalantas mau di Jalan Tjilik Riwut ketika diturunkan dari ambulance saat tiba di Ruang Kamboja RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Palangka Raya (Dayak News) – Kepergian tiga orang korban Kecelakaan maut di jalan Tjilik Riwut km 44, Kelurahan Sei Gohong Kecamatan Bukit Batu, yakni Juwita (31) dan anak laki-lakinya Mualevi (5) dan adik kandungnya Sandi (18) Pada Jumat (02/06/2023) siang tersebut sekitar Pukul 13.00 WIB menyisakan kesedihan dan airmata bagi keluarga yang ditinggalkan.

Betapa tidak hancur hati dan perasaan keluarga yang ditinggalkan lantaran sebelum kejadian naas tersebut terjadi dan merenggut nyawa ketiganya, keluarga tidak ada yang merasa firasat buruk terhadap ketiga korban.

Seperti yang diceritakan Yuliani, yang merupakan kakak Ipar dari Korban Juwita dan Sandi serta tante dari balita Mualevi yang ditemui di ruang Kamboja RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, Jumat (02/06/2023) Petang.

Menurut Yuliani, Sebelum kejadian tersebut mereka tidak memiliki perasaan atau pun firasat, namun saat ketiga korban berangkat dari rumahnya yang berada di jalan Pangkalima Jaya gang nelayan tersebut, Yuliani masih sempat bertemu ketiganya.

“Saya tadi sekitar jam 12an sempat ketemu mereka bertiga, memang tidak seperti biasanya, banyak diam dan saya tanya mau kemana pun tidak dijawab oleh korban Juwita, namun saat berangkat anak juwita sempat melambaikan tangan sambil tersenyum.” Jelasnya.

Awalnya Yuliani tidak ada menaruh curiga, dan anggap mereka pergi jalan saja seperti biasa, namun tidak berselang lama, dirinya pun dikejutkan dengan kabar bahwa ketiganya sudah meninggal dunia karena mengalami kecelakaan di Jalan Tjilik Riwut KM 44.

“Saya tadi sempat shock dan kaget mendengarnya, saya cuma kepikiran dibohongi saja, namun setelah dipastikan ternyata betul adanya, dan saya pun tidak kuasa menahan tangis mendengar kabar yang menimpa adik saya dan keponakan saya.” Urainya.

Kemudian, Yuliani teringat akan keheranannya sebelum adiknya tersebut pergi dari rumah, yang saat pergi biasanya selalu menegur atau menyapa dan bilang mau kemana, namun berbeda 180 derajat saat berangkat tersebut adiknya Juwita hanya diam tidak menjawab pertanyaannya, bahkan dirinya pun masih mengingat lambaian tangan keponakannya yakni Mualevi yang melambaikan kedua tangannya dengan tersenyum.

“Kayanya tadi adalah pertanda, lambaian kedua tangan keponakan saya mas, mengisyaratkan dia pergi berpamitan dan senyumnya menandakan keikhlasan bahwa mereka pergi untuk selama-lamanya.” Tukas Yuliani dengan raut muka kesedihan yang tidak bisa ditutupi.

Sementara itu, setelah dilakukan dan dilaksanakan visum et repertum di ruang Kamboja RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya, jasad ketiga korban diserahkan kepada pihak keluarga duka dan dari informasi, jenazah ketiganya langsung dibawa ke Kecamatan Bukit Batu untuk dilakukan Proses Pemakaman oleh pihak keluarga. (AJn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.