Makan Siang Gratis Masih Perlu Digodok

oleh -
Makan Siang Gratis Masih Perlu Digodok 1

Palangka Raya (Dayak News) – Kebijakan jaring pengaman sosial dan kesehatan, yang jika Pemilu Presiden jadi di menangkan oleh pasangan Capres-Cawapres Prabowo Gibran, adalah program makan siang gratis. Tapi program ini untuk anak usia sekolah dasar dan menengah serta anak yatim piatu, bukan untuk semua warga negara Republik Indonesia.

Timbul pertanyaan apa saja dorongan positif dan tolakan negatif, ketika program ini dilakukan, selama lima tahun ke depan?

Untuk itu Dayak News, menanyakan kepada Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng, Eko Marsoro, soal ini, Jumat (1/3) di sela pengumuman Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) di kantornya.

Eko Marsoro menyebut bahwa program ini ditujukan untuk anak usia sekolah, supaya tidak keliru. Meskipun harus digodok lebih jauh bagaimana hal itu dilaksanakan dan teknisnya. Yang paling penting bagaimana program itu bisa tidak malah menambah beban impor bahan pokok pangan dari luar negeri. Memang katanya lagi, akan ada peningkatan konsumsi masyarakat tetapi bisa pula menjadi sebab inflasi jika tidak hati-hati. Oleh Eko disebutkan bahwa pola konsumsi beras akan jelas dipengaruhi oleh program ini. Sedangkan daerah kita ini belum terlalu baik dalam menyediakan beras untuk kebutuhan daerah ini sendiri. Kita masih tergantung dari provinsi sebelah.

Selain itu dikatakan oleh sang Kepala BPS Kalteng, ada elemen impor dari komoditas daging dan susu. Ini menjadi pengurang dalam pertumbuhan ekonomi domestik kita. Selain itu lebih baik sekarang peluang jasa usaha UMKM di sektor penyajian makan dan minum akan berprospek baik ke depan. Sekali lagi, ini jika program itu memang terrealisasi dengan kemenangan Prabowo Gibran. (CPS)

BACA JUGA :  BPPRD Kota Palangka Raya Terus Optimalkan Pencapaian PAD

Simak berita dan artikel lainnya diĀ Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.