Palangka Raya (Dayak News) – Ratusan Mahasiswa dari berbagai elemen organisasi kemahasiswaan yang menamakan dirinya Gerakan Cipayung “Sangkal” menggelar Aksi demonstrasi di depan Pintu Gerbang Utama Mapolda Kalimantan Tengah, Kamis (12/10/2023) Sore.
Aksi demonstrasi ini buntut dari Bentrok yang terjadi di areal PT Hamparan Massawit Bangun Persada antara Pihak Tim Pengamanan Perusahaan dan Masyarakat yang berunjuk rasa menolak hasil mediasi yang dilakukan oleh Perangkat Pemerintah bersama Pihak Perusahaan PT HMBP dan Perwakilan Masyarakat.

Dimana dari kejadian bentrok yang terjadi didesa Bangkal kecamatan Seruyan Raya kabupaten Seruyan tersebut, satu orang warga desa Bangkal berinisial GJ (35) tewas tertembak pada bagian dada dan dua orang lainnya dibawa ke rumaj sakit untuk mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka.
Pantauan dayaknews.com dilapangan, Aksi demonstrasi tersebut diisi berbagai orasi dari perwakilan Organisasi mahasiswa seperti dari Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi, KAMMI kalteng, IMM, PMHDI Palangka Raya.

“Hari ini kami hadir disini bukan hanya semata-mata menuntut Keadilan, namun meminta Kepolisian daerah bisa berlaku seadil-adilnya, dalam menguak kasus bentrok yang terjadi didesa bangkal, tindakan Resperatif yang merugikan masyarakat hingga gugurnya masyarakat yang membela Haknya.” Ucap salah satu Orator dari GMKI.
Dalam Aksi yang dihadiri langsung kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa bersama Wakilnya AKBP Andiyatna, Mahasiswa meminta Pihak Kepolisian bisa memberikan ruang waktu untuk pihaknya bisa bertemu dengan Kapolda kalimantan Tengah, dan meminta tanggung jawab akibat jatuhnya korban dari masyarakat yang diduga tertembak oleh senjata anggota Kepolisian saat bertugas mengamankan aksi unjuk rasa di Areal PT. HMBP desa Bangkal.
“Kami minta untuk transparansi kasusnya, jangan ditutupi, segera diselesaikan agar semua publik tahu, dan semua pun tahu sampai mana penyelidikan atas kasus ini, kami minta aparat penegak hukum jangan bungkam.”
Dalam Aksi Demontrasi ini pun, Gerakan Cipayung Sangkal juga melakukan Aksi Bakar Ban sebagai simbol pergerakan masyarakat atas ketidakadilan aparat penegak hukum dalam menyikapi kasus yang terjadi di PT Hamparan Massawit Bangun Persada di desa Bangkal.
Sementara itu, Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Budi Santosa menyampaikan kepada Perwakilan mahasiswa bahwa saat ini, Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol Nanang Avianto sedang berada di Kabupaten Seruyan untuk memimpin dan melaksanakan penyelesaian kasus yang telah terjadi beberapa hari yang lalu.
“Teman-teman silahkan sampaikan apa yang menjadi tuntutan teman-teman, Insya Allah akan kami sampaikan kembali kepada Bapak Kapolda, saat ini semua unsur Pejabat Utama Polda sedang berada di Kabupaten Seruyan untuk melaksanakan Rapat Kordinasi dan penyelidikan.” Terang Kombes Pol Budi Santosa.
Sementara itu, setelah menyampaikan tuntutan dan memasang spanduk yang bertuliskan “Copot Kapolda Kalteng” masa Gerakan Cipayung Sangkal membubarkan diri dengan kembali berjalan Longmarch menuju Taman Kota Yos Sudarso. (AJn)