Palangka Raya (Dayak News) – Musim kemarau yang sedang melanda beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Kalimantan Tengah, telah mencapai puncaknya. Fenomena ini telah memicu keprihatinan di kalangan masyarakat maupun pemerintah, mengingat meningkatnya risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dalam upaya merespons kondisi ini, Muhammadiyah Kalimantan Tengah melalui Lembaga Resiliensi Bencana (LRB) yang lebih dikenal sebagai MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center), telah aktif terlibat dalam upaya penanggulangan dampak karhutla.
Salah satu langkah konkret yang diambil oleh MDMC adalah menyediakan sumber daya yang mendukung upaya penanggulangan karhutla. Pada tanggal 24 Agustus 2023, di Halaman Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, program ini diluncurkan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalteng. Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua PWM Kalteng yang bertanggung jawab atas resiliensi bencana, Ketua MDMC, Ketua Lazismu, Wakil Ketua PW Aisyiyah Kalteng, serta Pimpinan Angkatan Muda Muhammadiyah.
Ketua LRB/MDMC Kalteng, Heru Setiawan, menjelaskan bahwa inisiatif ini melibatkan penyediaan mobil dan fasilitas rumah singgah oksigen. Mobil oksigen disiapkan untuk mendukung tim petugas dan relawan yang aktif menangani karhutla di lapangan. Di samping itu, rumah singgah oksigen juga disiapkan sebagai antisipasi terhadap potensi kabut asap yang mungkin muncul akibat dampak karhutla tersebut.
Penting untuk dicatat bahwa langkah-langkah ini sejalan dengan Keputusan Walikota Palangka Raya tanggal 6 Agustus 2023 yang memperpanjang status Siaga Darurat Karhutla hingga 10 November 2023. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam resiliensi bencana, MDMC merasa berkewajiban untuk turut serta dalam upaya penanggulangan karhutla, baik secara umum di Kalimantan Tengah maupun khususnya di Kota Palangka Raya.
Heru Setiawan menambahkan, “Kehadiran mobil oksigen bertujuan mendukung petugas dan relawan dalam tugas pemadaman karhutla. Sedangkan rumah singgah oksigen menjadi solusi potensial apabila kabut asap mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat. Masyarakat yang membutuhkan oksigen dapat mengunjungi fasilitas rumah singgah oksigen ini.”
Selain itu, MDMC juga telah mengerahkan relawan medis dan pemadam yang berkolaborasi dengan Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya. Heru Setiawan menjelaskan, “Relawan medis kami tempatkan di Posko BPBD, mereka membantu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan pemantauan kesehatan. Kami sadar bahwa para petugas dan relawan berada di garis depan penanggulangan karhutla, oleh karena itu kebutuhan medis mereka harus terpenuhi, termasuk suplemen vitamin, obat-obatan, dan layanan medis lainnya.”
Ahmad Syar’i, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalteng, menegaskan pentingnya partisipasi Muhammadiyah dalam menangani bencana, terutama karhutla di Kalimantan Tengah. Menurutnya, upaya ini merupakan bagian dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah. Ia menegaskan dukungan PWM Kalteng atas inisiatif MDMC ini dan pentingnya berkoordinasi dengan otoritas pemerintah yang berwenang dalam pelaksanaannya.
Saat ini, MDMC Kalimantan Tengah telah bergabung dengan pemerintah dan relawan lain dalam upaya penanggulangan karhutla di beberapa daerah, termasuk Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur. Upaya ini menegaskan komitmen Muhammadiyah dalam memberikan kontribusi positif dalam menghadapi tantangan bencana yang dihadapi oleh masyarakat. (ist)