PALANGKA RAYA ALAMI DEFLASI

oleh -
oleh
PALANGKA RAYA ALAMI DEFLASI 1
Januari 2020 Palangka Raya alami deflasi

Palangka Raya, 3/2/20 (Dayak News). Dari pantauan sebanyak 90 kota secara nasional di Indonesia, terdapat 79 kota yang alami inflasi dan 11 kota alami deflasi.

Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh (1,44 persen) dan deflasi tertinggi di Bau-Bau (-1,39 persen).

Sementara di Kalimantan Tengah dari dua kota pantauan, Palangka Raya alami deflasi (0,06 persen) yang dipengaruhi penurunan indeks harga pada kelompok transportasi (2,86 persen), informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,16 persen), serta pakaian dan alas kaki (0,12 persen).

Sebaliknya di Sampit, inflasi terjadi (0,27 persen) dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1,14 persen), perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,32 persen), serta perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya (0,13 persen).

Demikian antara lain penyampaian Berita Resmi Statistik dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Yomin Tofri bersama stafnya, Senin (3/2) siang.

Tarif angkutan udara menjadi pendorong terjadinya deflasi di Palangka Raya (0,25 persen) tetapi justru menjadi instrumen reduktif terhadap potensi inflasi di Sampit (0,14 persen).

Andil bensin terhadap deflasi, sebagai akibat kebijakan manajemen Pertamina, juga mendorong deflasi di Palangka Raya (0,06 persen), lebih tinggi dibanding di Sampit (0,05 persen). Sementara andil rokok kretek filter terhadap inflasi cukup tinggi di Sampit (0,11 persen), lebih tinggi dibandingkan dengan di Palangka Raya (0,02 persen).

Dari sebelas kota pantauan Inflasi/Deflasi se-Kalimantan hanya Palangka Raya dan Tarakan (-0,07 persen) yang alami deflasi. (CPS/BBU).

BACA JUGA :  Dinas Sosial Kota Palangka Raya Angkat Suara Terkait Mekanisme dalam Adopsi Anak. Eka: Adopsi Dilakukan Sesuai Persyaratan Hukum

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.