Palangka Raya, 12/5/2020 (Dayak News). Meskipun Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Palangka Raya baru berjalan sehari, tetapi masih banyak warga masyarakat yang bingung dengan sistem penerapan dan pengaturannya.
Salah satu contohnya masyarakat yang bergelut dibidang kuliner yang berada di komplek Taman Sangomang Jalan Yos Sudarso Kota Palangka Raya.
Meskipun mereka telah menerima Surat Edaran Pemerintah melalui Peraturan Walikota yang disebar melalui grup-grup media sosial WhatsApp, hingga saat ini mereka para pedagang atau penjual masih belum mengetahui tata cara pelaksanaan dan penerapan PSBB khusus mereka yang berdagang.
“Kita bingung untuk penerapan PSBB dari Pemerintahnya mas, bagaimana petunjuk teknisnya ini langsung aja diterapkan tanpa ada sosialisasi juga buat kita yg berdagang atau jualan makanan gini,” tutur Yono.
Menurut Yono, dari peraturan Walikota yang sudah dia terima melalui media sosial, tidak dicantumkan pembatasan jam untuk rumah makan atau warung makan, namun tetap mengikuti protokol Kesehatan Covid19 dan semua telah dilakukan Yono dan rekan-rekannya besama pedagang makanan.
“Ini yang kita bingungkan, katanya untuk warung makan atau rumah makan tidak ada pembatasan sesuai Perwalinya, kita sudah terapkan tidak makan ditempat, penggunaan sabun cuci tangan, tapi malah disuruh tutup sesuai jam malam,” keluh Yono.
Dalam kesempatan ini, Yono mewakili sesama rekan-rekan pedagang lainnya mengharapkan untuk Pemerintah bisa dikaji ulang Peraturan Walikota Palangka Raya tentang penerapannya, agar tidak merugikan masyarakat yang berdagang.
“Kami sangat mengharapkan jualan pas masa-masa puasa seperti ini juga mas, karena pasti omzet kita di waktu sahur bisa bertambah,” pungkas Yono. (AJN/BBU).
