Palangka Raya (Dayak News) – Aksi Edy Mulyadi dan Kawan-kawannya yang melontarkan kata-kata Provokatif serta menghina masyarakat Kalimantan membuat Dewan Adat Dayak Provinsi Kalimantan Tengah Geram dan akhirnya Pun Angkat Bicara.
“Saya sangat sedih, tersinggung, mendengar perkataan dan pernyataan Edy Mulyadi dan kawan-kawannya yang notabene orang-orang berpendidikan namun sangat deskriminatif, provokatif, membuat luka hati orang yang mendengarnya, terkhususnya kami Masyarakat Kalimantan.” Tegas Andrie Elia Embang yang merupakan Tokoh Dayak dan juga Ketua Harian DAD Kalteng, Senin (24/01) Siang.
Menurut Andrie, Apa yang diucapkan Edy Mulyadi CS sangat tidak patut diucapkan orang yang berpendidikan tinggi, “Saya atas nama Pribadi sangat mengecam apa yang sudah diucapkan mereka, saya harap aparat penegak hukum bisa segera memproses hukum.” Urainya.
Guru Besar sekaligus Rektor Universitas Palangka Raya tersebut mengungkapkan bahwa Keberadaan masyarakat dipulau Kalimantan terkhususnya diprovinsi Kalimantan Tengah sudah kondusif dengan keberagaman sesuai Bhineka Tunggal Ika dan janganlah diusik bahkan dirusak dengan pernyataan pernyataan nyeleneh.
“Saya menilai, masyarakat yang tidak setuju pemindahan Ibu Kota baru di Kalimantan harusnya berpendapat dengan santun dan sopan, berdiskusi sebenarnya dengan pemerintah pusat namun jangan deskreditkan bahkan menghina suku tertentu.” Pungkas Andrie.
Sementara Itu, Kecaman demi Kecaman dari Organisasi Kemasyarakatan yang ada di Di Pulau Kalimantan masih terus digelorakan melalui media sosial Facebook, Instagram bahkan Whatsapp masyarakat Meminta dengan Segera Edy Mulyadi CS bisa diproses secara hukum baik Hukum Yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan Hukum Adat. (AJn)