Palangka Raya (Dayak News) – Cuitan Viral di media sosial Facebook yang dibuat oleh seorang mantan anggota DPRD Kalteng, Yohannes Freddy Ering yang mengkritik dan menggiring opini petugas pemadam kebakaran tidak sigap dalam peristiwa kebakaran di Gereja Maranatha langsung mendapat respon dari berbagai pihak.
Dalam cuitannya, Freddy Ering meyebut besarnya dampak kebakaran yang menimpa Gereja Maranatha dan sebagai ruang kelas di SMP Kristen Palangka Raya karena kurang sigapnya para petugas Pemadam Kebakaran di lapangan.

Dalam postingan Facebook pribadinya yang bernama @Yohannes Freddy Ering yang bertuliskan “MUSIBAH, APARAT PEMADAM KURANG SIGAP Terlepas dari apa latar belakang musibah terbakarnya Gereja Maranatha tapi kami sangat menyesalkan kurang sigapnya petugas pemadam kebakaran, harusnya apinya bisa dikendalikan, dan tdk sampai menghanguskan sebgn besar gedung gereja apalagi kemudian harus merembet ke bangunan sekitarnya yaitu sekolah, kenapa kurang sigap ?
kejadiaannya juga siang bolong, berlokasi di jalan protokol, lalu pangkalan/ markas pemadam jg relatif dekat karena sama di jalan diponegoro, jadi tdk ada alasan !
Terlebih lagi dengan musim kemarau yang sdh hampir 20 hari, aparat pemadam harusnya sudah dalam kesiap siagaan yang tinggi dalam mengantisipasi ancaman kebakaran,” tulisnya pada Selasa, (24/09/2024) lalu.
Sontak saja posting tersebut viral dan memicu banyak reaksi tanggapan dan kekecewaan dari berbagai pihak Termasuk dari Ketua Emergency Response Palangka Raya, Jean Steve yang mengecam dan menyanyangkan terkait statment yang disampaikan mantan Ketua Komisi I DPRD Kalteng, Yohannes Freddy Ering.
“Kurang sigap apa lagi bapak, tim damkar, bukan cuma pemerintah kota dan tim kebakaran swasta, kalo tidak kelapangan tidak usah terlalu statment yang menyudutkan,” sesalnya, Kamis (26/09/2024) malam melalui video yang beredar menanggapi cuitan Freddy Ering.
Menurut Jean, jika tidak tahu akan kondisi dilapangan sebaiknya tidak usah terlalu banyak berkomentar, apa lagi komentar yang bersifat provokatif.
“Saya Ketua Emergency Respon Palangka Raya, menyesalkan sekali terhadap omongan (postingan di Facebook) anda, terlalu menyudutkan,” imbuhnya.
Jean menyebut seharusnya apa yang dilakukan oleh damkar dan para relawan pemadam kebakaran patut diapresiasi, tidak disudutkan. “Seharunya anda tau, kami waktu itu sampai jam 8 malam masih didepan Gereja Maranatha untuk memadamkan api kebakaran, kami tim swakarsa tidak ada bantuan manapun,” bebernya.
“Jadi jangan asal berstatmen, jangan asal beropini yang menggiring bahwa damkar lambat atau tidak sigap, kita sudah sigap. Tidak ada pemadam kebakaran yang dulu masuk baru apinya menyala, tapi ada api baru ada tim damkar,” pungkas Jean Steve. (Red/AJn)