Palangka Raya (Dayak News) – Suasana malam di Tempat Pemakaman umum Kristen Yusuf Arimatea Jalan Tjilik Riwut km 12 Kelurahan Bukit Tunggal kota Palangkaraya terasa sangat berbeda dari hari biasanya karena banyaknya cahaya lilin yang terpasang pada tiap makam di Pekuburan tersebut.
Cahaya lilin tampak indah memantulkan cahayanya di lokasi pemakaman tersebut, bahkan ribuan umat nasrani juga memenuhi lokasi pemakaman yang menjadi Tradisi saat Malam Paskah di Palangkaraya.
Pemandangan unik banyaknya cahaya lilin dan banyak pengunjung makam terjadi setiap setahun sekali bagi umat Nasrani saat Jumat agung hingga paskah yang ada di Kota Palangkaraya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah.
Kesan Tempat Pemakaman Umum atau Kuburan yang biasanya dianggap seram dan angker, seketika berubah menjadi salah satu pemandangan yang indah, karena bertebaran bias cahaya lilin.
Berziarah ke makam merupakan salah satu cara para masyarakat bergama Kristen di Kota Palangkaraya memperingati Jumat Agung hingga Perayaan Paskah.
Umat Kristiani berbondong-bondong datang ke Kuburan atau makam untuk membersihkan makam dan melakukan ibadah, lalu Terlihat warga menghidupkan lilin pada makam orang terkasih yang telah lebih dulu meninggalkan dunia.
Lilin tersebut tidak hanya dipasang 1 buah saja, melainkan hampir seluruh makam yang ada dikomplek pemakaman dipasangi lilin untuk menerangi makam orang terkasih. Meski terdapat sejumlah makam yang telah dipasangi lampu bertenaga matahari, namun lautan lilin pada makam tetap menjadi tradisi unik pada malam Paskah.
Bahkan tak jarang ada warga yang menghabiskan sisa malam di makam sambil menggelar tikar untuk bersantai.
Meski hanya setahun sekali, namun hal tersebut menjadi kebiasaan warga Kota Palangkaraya yang beragama Kristen Mengingat kembali mendiang orang tua, anak, teman, dan keluarga semasa hidupnya di dunia.
Seperti halnya yang dilakukan oleh seorang Warga, Nando Bingan mengatakan begadang di TPU pada malam Paskah merupakan salah satu tradisi umat Kristiani di Kota Palangkaraya.
“Biasanya ziarah dilakukan oleh rombongan keluarga besar, dengan membersihkan makam, berdoa, dan memasang lilin,” terangnya, Minggu (09/04/2023) dinihari
Diungkapkannya juga hal tersebut merupakan tradisi yang terus dilakukan tiap tahunnya, terutama saat Perayaan Jumat Agung dan Malam Paskah.
“Tujuannya bernostalgia dan mengingat kenangan dengan almarhum yang lebih dulu meninggalkan kami,” ungkap Nando
Tak hanya itu, ia dan sejumlah keluarga lainnya juga membawa makanan untuk disantap sembari bersantai di samping makam.
Keunikan lainnya ialah kebanyakan makam yang ada pada TPU Yusuf Arimatea, Jalan Tjilik Riwut Km 12, Bukit Tunggal, Jekan Raya, Kota Palangkaraya Kalimantan Tengah, berpasang-pasangan.
Hal ini diartikan cinta sehidup semati, yang mana apa bila ada pasangan kakek nenek atau suami istri meninggal dunia. Makam pasangan tersebut akan dibuat berdampingan, dengan maksud meski maut memisahkan, pasangan tersebut tetap bersama selama-lamanya. (AJn)