Palangka Raya (Dayak News) – Seekor Hewan Musang Pandan atau dalam bahasa latinnya Paradoxurus hermaphroditu terjebak di dalam ruang belakang rumah warga Jalan Jalak II kelurahan Palangka kecamatan Jekan Raya.
Hewan Nokturnal beraroma daun Pandan yang unik tersebut diungkapkan Novie Alfianti tiba-tiba terjatuh dari atap rumah sekitar pukul 04.00 WIB saat mau adzan sholat subuh dan masuk ke area bagian belakang rumah yang biasa digunakan untuk tempat kucing peliharaannya bermain.
“Sekitar jam 04.00 WIB pagi mas dengar kaya ada gedebuk jatuh, pas ditengok ada hewan seperti kucing dan saat dilihat lebih dekat ternyata musang, makanya saya kaget dan segera menelpon tim ERP.’ Jelasnya saat diwawancarai dayaknews.com.
Lanjutnya, hewan musang tersebut sempat beberapa kali ingin pergi atau keluar dari tempat terjatuh, namun tidak bisa karena tembok rumah yang sangat tinggi yang membuat musang tersebut tidak bisa berpijak dan memanjat.
Tim Animal Rescue Emergency Response Palangka Raya yang dipimpin Kepala Bagian Operasinya , Yustinus Exaudi mengungkapkan setelah pihaknya menerima laporan segera menindaklanjutinya dengan menerjunkan 2 personilnya dengan membawa peralatan untuk menangkap dan mengevakuasi musang tersebut.
“Untuk penanganannya sendiri sekitar 30 menit, karena ini hewan liar mas. Untuk musangnya sendiri sempat beberapa kali melakukan perlawanan dengan mencakar serta mengigit alat penangkap kita, alhamdulilahnya tim kita sudah dibekali pengetahuan, jadinya aman dan tidak ada yang terluka.” Jelas Nago, Sapaan Akrab Yustinus Exaudi, mewakili Ketua ERP, Jean Steve.
Dijelaskan Nago, Kemungkinan hewan yang masuk dalam golongan mamalia pemangsa dari suku Viverridae tersebut terjatuh dari atas atap karena mengejar magsanya seperti tikus, ular, burung atau kelelawar namun tidak melihat batas ujung rumah yang licin.
“Untuk musang ini sendiri sudah kami serahkan ke BKSDA Provinsi Kalimantan Tengah untuk di observasi dulu dan setelah itu akan dilepas ke habitat liarnya di alam yang jauh dari jangkauan manusia agar populasinya tetap lestari, karena musang tersebut meskipun terbilang dalam hama, namun menjaga kestabilan rantai makanan di alam.” Pungkasnya. (AJn)