TINGKATAN KAPASITAS JURU PELIHARA CAGAR BUDAYA DENGAN PEMETAAN CAGAR BUDAYA DIERA DIGITALISASI MENGGUNAKAN GPS HAND

oleh -
oleh
TINGKATAN KAPASITAS JURU PELIHARA CAGAR BUDAYA DENGAN PEMETAAN CAGAR BUDAYA DIERA DIGITALISASI MENGGUNAKAN GPS HAND 1
Kegiatan Bimbingan Teknik kegiatan Pemetaan cagar budaya.

Palangka Raya (Dayak News) – Sebagai upaya peningkatan Kapasitas dan pemahaman di era Digitalisasi seperti saat ini, Sejumlah Juru Pelihara Cagar Budaya mengikuti Bimbingan Teknik kegiatan Pemetaan cagar budaya yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah selama tiga hari sejak tanggal 10 Mei 2023 hingga 12 Mei 2023.

Setelah menerima bekal pelatihan berupa materi di kelas, Juru Pelihara cagar budaya yang berjumlah 20 orang yang berasal dari perwakilan beberapa daerah di Provinsi Kalimantan Tengah, mengikuti Sesi Pengenalan Alat GPS atau Global Positioning System serta penggunaannya dalam syarat pelaksanaan Pemetaan untuk penentuan posisi dari cagar budaya itu sendiri.

TINGKATAN KAPASITAS JURU PELIHARA CAGAR BUDAYA DENGAN PEMETAAN CAGAR BUDAYA DIERA DIGITALISASI MENGGUNAKAN GPS HAND 2

Kepala Bidang Sejarah Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah, Maria Aden saat ditemui awak media, kamis (11/05/2023) Sore di Tugu Soekarno mengungkapkan bahwa Cagar Budaya Kalimantan Tengah merupakan bagian dari warisan peradaban masa lampau Bangsa Indonesia secara umum dan bagi Kalimantan Tengah secara khusus dimana Cagar Budaya tidak hanya memiliki nilai kebendaan semata, namun juga mengandung nilai-nilai sosial, budaya dan sejarah yang mempengaruhi dan dipengaruhi pola kehidupan masyarakat kalimanta tengah secara umum.

“Disini kita mencoba memberikan Pelajaran baru bagi peserta bimtek, yakni juru pelihara cagar budaya untuk bisa lebih memahami pengetahuan akan nilai-nilai penting yang terkandung dan melekat dalam objek-objek Cagar Budaya, sehingga setelah dilakukan Pemetaan kedepannya objek cagar budaya tersebut bisa didata pada situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.” Ucapnya.

Sementara itu, Narasumber dari Balai Pelestarian Kebudayaan XIII Kalselteng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hadi, mengungkapkan sangat bangga bisa memberikan pelatihan kepada peserta yang berasal dari Juru Pelihara cagar budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah dimana dengan dilaksanakannya Bimbingan Teknis ini para Juru Pelihara mempunyai kemampuan atau teknik dalam memetakan atau menentukan posisi dari cagar budaya.

“Berhubung sekarang kita sudah berada di era digitalisasi, maka perlunya juru pelihara cagar budaya bisa melakukan penempatan posisi cagar budaya menggunakan alat GPS Portabel.” Jelas Hadi.

Penggunaan gps nantinya untuk cagar budaya, lanjut Hadi, bisa memberikan hasil identifikasi posisi atau keberadaan cagar budaya sehingga data dari cagar budaya bisa lengkap saat penetapan sehingga kedepan keberadaan cagar budaya tidak hanya sebagai deskripsi lingkungan semata tapi memang ada objek cagar budaya dimana kedepannya bisa dijadikan peta sebaran destinasi cagar budaya di Provinsi Kalimantan Tengah.

Dalam kesempatan itu, Peserta Yang Berasal dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata se Provinsi Kalimantan Tengah diajak Berkeliling di Monumen Tugu Soekarno yang merupakan cikal bakal terbentuknya Provinsi Kalimantan Tengah, dan Rumah Pesangrahan Gubernur Pertama Kalimantan Tengah, Tjilik Riwut yang berada di Jalan Ahmad Yani dan peserta dilatih untuk menggunakan Alat GPS Portabel hand untuk menentukan Lokasi atau Posisi dari titik Kordinat Cagar budaya tersebut. (AJn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.